Musriadin, yang juga anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menegaskan bahwa seluruh biaya perawatan bayi yang menderita hidrosefalus telah ditanggung oleh pihak rumah sakit. Ia juga mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan bahwa RSUD, DPRD, dan Pemda tidak peduli dengan kondisi bayi tersebut.
“Kami ingin menegaskan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar. Semua biaya perawatan bayi sudah ditanggung. Jika diperlukan, kami siap memfasilitasi rujukan ke Ambon atau daerah lain,” ujar Musriadin.
Ia berharap agar ibu bayi yang berinisial WD dapat kembali ke RSUD Masohi untuk menjemput anaknya. Direktur RSUD Masohi, Anang Rumuar, mengungkapkan bahwa bayi berusia enam bulan tersebut telah mendapatkan perawatan intensif selama sebulan dan kini sudah diperbolehkan pulang.
WD, ibu kandung bayi yang berasal dari Desa Haruru, Kecamatan Amahai, diketahui menghadapi kesulitan dalam merawat dua anaknya seorang diri. Diduga keterbatasan ekonomi menjadi alasan ia meninggalkan bayinya di rumah sakit pada 7 November 2024.
Bayi tersebut telah dirawat sejak 15 Oktober 2024 dan saat ini kondisinya sudah stabil. Pihak rumah sakit dan pemerintah daerah terus berharap ada solusi terbaik untuk bayi dan keluarganya.
Tidak ada komentar