Breaking News

Kota Ambon Tuan Rumah Rakornas dan Konferensi Internasional ASPIKOM ke-4


Ambon, CahayaLensa.com -
Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) dan Konferensi Internasional Komunikasi ASPIKOM ke-4 resmi dibuka di Hotel Santika, Ambon. 

Acara yang berlangsung selama dua hari (19-20 Juli 2024) ini mengusung tema "Communication and Sustainability of Small Island". Kegiatan dibuka oleh Pj. Gubernur Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU.

Pj. Wali Kota Ambon, melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat, Ronald H. Lekransy, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Kota Ambon sebagai tuan rumah. Ia menyatakan, hal ini menjadi bukti bahwa kualitas pendidikan tinggi di Maluku terus berkembang dan akan menjadi kebanggaan nasional.

Dalam presentasi bertema "Ambon dalam Perkembangannya di Era Digital", Lekransy menekankan pentingnya digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Ia juga menyebut bahwa penerapan teknologi harus sejalan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sambil tetap menjaga dan melestarikan kearifan lokal sebagai warisan budaya.

“Kearifan lokal, termasuk budaya dan adat istiadat, adalah kekuatan ampuh untuk menangkal informasi negatif atau hoaks,” ujar Lekransy. 

Ia juga menyoroti tantangan utama Kota Ambon dalam menjaga ekosistem informasi digital yang sehat, dengan melibatkan berbagai tokoh masyarakat, akademisi, media, serta aparat pemerintah dalam menangkal penyebaran informasi negatif di ruang publik.

Ketua ASPIKOM, Dr. S. Bekti Istiyanto, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Ambon atas dukungan yang diberikan. "Kami sangat merasakan keramahan masyarakat Ambon," ujarnya.

Konferensi ini juga menghadirkan narasumber terkemuka, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu narasumber, Prof. Dr. Burhan Bungin, M.Si, Ph.D., memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Ambon atas upayanya dalam menjaga ruang media sosial yang sehat melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Menurutnya, kolaborasi ini mampu menciptakan media sosial yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, tanpa memicu disharmoni sosial. (**)

Tidak ada komentar