Breaking News

Serapan KUR Pertanian di Malteng Masih Rendah, Distan Maluku Gencarkan Fasilitasi dan Edukasi

Masohi, CahayaLensa.com - Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pertanian di Kabupaten Maluku Tengah masih terhitung rendah. Hingga Juli 2024, dari total anggaran sebesar Rp174 miliar yang dialokasikan, hanya Rp21 miliar atau sekitar 14% yang telah terserap. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Ilham Tauda, dalam rapat evaluasi penyaluran KUR pertanian yang berlangsung di Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah.

Rendahnya serapan KUR ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk rendahnya pemahaman masyarakat terhadap layanan perbankan dan kekhawatiran petani terhadap risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem. Menanggapi hal tersebut, Dinas Pertanian Provinsi Maluku berupaya mempercepat penyaluran KUR dengan memberikan edukasi, sosialisasi, dan pendampingan kepada UMKM yang hendak mengakses KUR.

Untuk Provinsi Maluku, total anggaran KUR sektor pertanian pada tahun 2024 mencapai Rp1,7 triliun, meningkat dari Rp900 miliar pada tahun sebelumnya. Namun, hingga semester pertama tahun 2024, baru Rp80 miliar yang terserap, dengan Kabupaten Buru dan Maluku Tengah menjadi wilayah dengan serapan tertinggi.

Pj Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, menekankan pentingnya KUR dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Ia berharap, melalui bimbingan teknis fasilitator keuangan mitra tani, kapasitas dan kompetensi para fasilitator dapat ditingkatkan untuk mendukung petani dalam mengakses dan memanfaatkan KUR secara lebih efektif. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah berkomitmen untuk terus mendukung sektor pertanian demi mencapai pertanian yang maju, mandiri, dan sejahtera. (**)

Tidak ada komentar