Breaking News

Penguatan Desa Adat, Pemkab Malteng MoU dengan LPPM SCU

Masohi, CahayaLensa.Com- Berbagai upaya terus dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah (Malteng), DR Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech untuk memajukan daerah itu kearah yang lebih baik. Kali ini, Pj Bupati Malteng, melakukan kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengbadian Masyarakat (LPPM) Soegijapranata Chatolic University (SCU) untuk penguatan desa adat atau negeri guna peningkatan kapasitas Saniri negeri di Malteng.

Proses penandatanganan Momerandum of Understanding atau MoU dilakukan Selasa (21/3/2023) di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melalui penjabat Bupati Maluku Tengah DR. Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech dan Soegijapranata Chatolic University melalui Rektornya DR. Ferdinandus Hindiarto melakukan panandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama atau MoU untuk pelaksanaan program Matching Fund Kedaireka 2023 dan Kepemilikan Kekayaan Intelektual (Ipr) efisiensi tata Kelola Pemerintah Daerah untuk Penguatan Desa adat (negeri) melalui Peningkatan Kapasitas Saniri Negeri di Kabupaten Maluku Tengah.

Pj Bupati Maluku Tengah DR Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech memberikan perhatian serius untuk penataan dan pengembangan wilayah pedesaan, baik dari aspek tata kelola pemerintahan desa termasuk mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan. 

Hal ini sejalan dengan penugasan yang diberikan Bapak Gubernur Maluku Murad Ismail, yakni Penjabat Bupati Maluku Tengah, wajib menyelesaikan berbagai masalah pemerintahan desa yang terjadi. Dalam kurun waktu 6 bulan menjabat, sudah beberapa desa yang memiliki Raja/Kepala Desa defenitif, penjabat termasuk peresmian saniri-saniri negeri,”kata Marasabessy, melalui rilis yang diterima dari Dinas Kominfo Malteng, Kamis 23 Maret 2023.

Untuk itu, Kadis PUPR Provinsi Maluku ini mengaku,  ditengah usaha dan kerja keras melakukan penataan kelembagaan pemerintahan desa, Lembaga Penelitian dan Pengbadian Masyarakat (LPPM) Soegijapranata Chatolic University menawarkan program kerjasama untuk menjadikan Kabupaten Maluku Tengah sebagai sasaran mitra program matching fund kedairake kementerian pendidikan dan kebudayaan khusus untuk kegiatan Efisiensi Tata Kelola Pemerintah Daerah Untuk Penguatan Desa Adat (Negeri) Melalui Peningkatan Kapasitas Saniri Negeri.

Karenanya, Pj Bupati DR Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech sangat antusias dan merespon usulan kerjasama ini. Sebab sejalan dengan penugasan yang sementara dikerjakan.” Sebagai bentuk dukungannya, saya kemudian menerbitkan surat rekomendasi dan surat dukungan mitra itu yang menjadi varibel penting bagi LPPM SCU memperoleh dana hibah program matching fund kedaireka,”terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, baik Pj Bupati Maluku Tengah  maupun Rektor menyampaikan optimismenya untuk dapat bekerjasama secara sinergis dengan niat yang tulus untuk membantu masyarakat Maluku Tengah. Penjabat Bupati Maluku Tengah; DR. Muhamat Marasabessy, SP, ST,M.Tech merasa bersyukur bahwa Unika menetapkan Kabupaten Maluku Tengah sebagai mitra sasarannya. Lebih lanjut Pj Bupati Malteng mengatakan.

Saya optimis bahwa program Kerjasama ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi penataan kelembagaan dan penguatan kapasitas Negeri-Negeri di Maluku Tengah. Dalam PKS yang telah ditandatangani dengan jelas disebutkan pola pembiayaan program ini, dimana Soegijapranata Chatolic University sebagai pemenang Program Matching Fund Kedaireka telah memperoleh dana untuk membiayai program ini dan kami akan menyiapkan berbagai dukungan kebutuhan lainnya,” tandas Koordinator Balai-Balai Kementerian PUPR di Provinsi Maluku itu.

 Selain fokus pada program penataan kelembagaan dan penguatan kapasitas Negeri, pada kesempatan tersebut Marasabessy yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pattimura, dihadapan Rektor, Ketua Lembaga dan para dekan juga meminta dukungan para ahli SCU lintas program studi untuk dapat berkontribusi pada sektor-sektor strategis lainnya, antara lain untuk bidang pangan, kesehatan, lingkungan, teknologi informasi, arsitektur, budaya dan phsikologi. Sejumlah guru besar merespon permintaan penjabat bupati dan siap untuk menjalin kerjasama yang lebih konkrit sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sementara itu, Rektor  SCU, DR. Ferdinandus Hindiarto dalam pidatonya menyampaikan bahwa kerjasama yang akan dilakukan sebagai wujud perutusan Soegijapranata Chatolic University untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi semakin baiknya kehidupan.

” Soegijapranata Chatolic University bertekad untuk tidak hanya sekedar menjadi menara gading yang tidak pernah menyentuh masyarakat secara langsung, tetapi akan menerapkan ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat yang membutuhkan, dalam konteks Maluku Tengah, ini sejalan dengan misi Soegijapranata Chatolic University yang akan mendukung pembangunan di kawasan desa dan daerah-daerah terpencil, perbatasan, kepulauan (DTPK),”kata Rektor.

 Pada kesempatan awal, kata Rektor, kerjasama ini akan dimulai dengan penguatan Negeri-negeri yang merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang di dalamnya memberi pengakuan besar terhadap semua Desa Adat di Indonesia.

Untuk diketahui, program ini didukung pendanaannya oleh Kementerian Riset dan Teknologi melalui Program Hibah Matching Fund Kedaireka Tahun 2023. Tim Unika Soegijapranata diketuai oleh Dr. Trihoni Nalesti Dewi.

 “Upaya Penguatan Negeri dilakukan karena Negeri dengan masyarakat adatnya merupakan modal sosial yang sangat besar dalam upaya menciptakan situasi damai dan menunjang pembangunan daerah di Maluku Tengah. Adat ‘Orang Basudara’ yang berbasis sistem kekeluargaan-kekerabatan menjadi pilar hubungan persaudaraan ‘pela gandong’ merupakan potensi damai untuk menangkal potensi konflik yang masih ada di Kabupaten Maluku Tengah,”jelas Rektor.

Dikatakan, konflik Maluku mengajarkan bahwa pendekatan keamanan tidak cukup, maka perlu pendekatan kultural dengan penguatan Negeri. Dan dalam kerjasama antara Pemkab Malteng dengan Soegijapranata Chatolic University penguatan Negeri dilakukan dengan  peningkatan kapasitas ‘Saniri’ yang merupakan perwakilan masyarakat Negeri.

“Penguatan Negeri melalui peningkatan kapasitas Saniri juga dapat menjawab tantangan pembangunan Maluku dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang salah satunya adalah percepatan pembangunan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya dalam peningkatan kapasitas aparatur desa dalam tata kelola pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat desa,”terangnya.

Sejalan dengan program penguatan Negeri, akan dilakukan juga program pembuatan Website Desa yang akan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai sarana melestarikan adat dan budaya terutama dalam memberikan informasi Negeri untuk kepentingan masyarakat Negeri maupun pihak lain untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan,”sambungnya.

Hal ini menanggapi Permendes Nomor 7 Tahun 2021 yang mengharuskan setiap desa memiliki website desa dengan memanfaatkan dana desa sebagai media informasi, promosi potensi dan pembangunan di desa. Permendes ini memberi dasar regulasi pengadaan website desa yang seharusnya dapat segera direalisasikan. Maka, menjadi kebutuhan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk meningkatkan fasilitas dalam pengelolaan informasi Negeri.

Hal ini juga untuk memudahkan verifikasi, koordinasi, berbagi informasi dan data. Teknologi komunikasi digital juga memudahkan dalam komunikasi yang terkendala letak geografis Maluku yang terdiri dari pulau-pulau. Penambahan galeri Negeri juga akan memberikan layanan pusat aduan, penyampaian aspirasi, dan permintaan informasi dari desa ke Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang dapat mencegah potensi terjadinya konflik secara dini.

 Hal menarik yang turut didiskusikan pada acara tersebut yakni pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurut Pj Bupati Malteng, sudah waktunya dilakukan revitalisasi BUMDes dan ini membutuhkan keterlibatan perguruan tinggi serta lembaga studi lainnya yang concern dengan penataan dan pengembangan BUMDes

Bapak Presiden Jokowi berulang kali menegaskan bahwa pembangunan harus dimulai dari daerah pinggiran (Desa). Keberpihakan itu nyata sejak lahirnya UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan turunannya pada Peraturan Pemerintah nomor 11 tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa,”jelas mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku itu.

Apalagi, ingat mantan pejabat di Kementerian PUPR itu, Desa memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat melimpah, namun ironisnya desa-desa sulit berkembang. Salah satu faktor penghambat yakni SDM yang terbatas dan belum memiliki kompetensi yang memadai.

Setiap tahun kita alokasikan dana penyertaan modal cukup signifikan, namun dana penyertaan modal belum mampu dioptimalkan sesuai kebutuhan karena BUMDes belum memiliki studi kelayakan bisnis yang tepat. Saya optimis jika BUMDes dikelola dengan baik, maka akan memberikan dampak multiefek termasuk kesejahateraan masyarakat meningkat dan konstribusi PADes juga meningkat. Untuk hal ini, LPPM SCU siap berkolaborasi dan bersinergi, dan LPPM SCU akan melibatkan lembaga lain di Maluku untuk program ini sehingga benar-benar memberikan hasil yang nyata,”papar Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia Orwil Maluku ini.

 Dengan system snow ball, lanjut Marasabessy, kerjasama akan dilanjutkan pada program-program lain. Beberapa hal yang sudah bisa dipersiapkan antara lain program pengembangan system peringatan dan tanggap dini untuk pencegahan konflik dengan mengembangkan aplikasi berbasis teknologi informatika dan komunikasi.

Sistem ini akan membantu Pemkab Malteng dalam melakukan pencegahan dini terhadap setiap potensi konflik yang ada. Disamping itu, pemanfaatan berbagai limbah, salah satunya limbah pohon sagu yang dapat diubah menjadi briket juga mulai dibahas untuk menjadi kerjasama lanjutan yang akan dilakukan oleh Fakultas Ilmu Teknologi Lingkungan,”bebernya.

Dalam konteks Kesehatan, persoalan stunting akan dikerjakan antara Fakultas Ilmu Kedokteran dan Program studi nutrisi bersama-sama dengan fakultas psikologi. “Persoalan stunting merupakan persoalan kesehatan yang tidak semata-mata ditimbulkan oleh masalah nutrisi, tetapi juga masalah perilaku yang tidak memprioritaskan asupan gizi dalam belanja sehari-hari. Masalah stunting juga sangat terkait dengan kebiasaan kehidupan bersih pada masyarakat,”terangnya

Fakultas Teknik juga menyumbangkan saran terkait energi terbarukan. Untuk itu, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Provinsi Maluku ini mrngaku, Unika Soegijapranata sudah banyak membantu pemerintah daerah di beberapa wilayah di Indonesia terkait pemanfaatan energi terbarukan.

“Semoga saja juga nantinya dapat membantu kabupaten Malteng dalam menghadapi keterbatasan soal listrik dan energi. Sementara itu prodi komunikasi dan prodi seni digital menyampaikan gagasan terkait peningkatan budaya sebagai penguat potensi wisata yang ada di Maluku Tengah,”pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, jajaran OPD dan Dinas Kabupaten Maluku Tengah diantaranya Staff Ahli Bupati untuk percepatan pembangunan, Kepala Dinas Perpustakaan, Kepala Bagian Hukum, Kepala Bagian Pemerintahan, Humas. Dari Universitas Katolik Soegijapranata dihadiri oleh Wakil Rektor Inovasi Riset dan Publikasi, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, para dekan diantaranya Dekan Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Teknologi Lingkungan, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum dan Komunikasi, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Arsitektur dan Desain, Fakultas Teknologi Komputer, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Teknologi Pertanian.(dm/cl)




Tidak ada komentar