Breaking News

Mercy Barends Buka Diklat 3 In 1 Bagi IKM Di Aru

Dobo, CahayaLensa.Com- Anggota Komisi VII DPR-RI, Mercy Chiesty Barends, ST membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)3 in 1 Pembuatan Aneka Olahan Berbasis Ikan, untuk Angkatan VII tahun 2023 bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kepulauan Aru, Rabu (29/03) bertempat di cafe rame-rame Dobo.

Mercy Barends katakan, dirinya memang mengkhususkan untuk datang di Aru karena ada tiga kegiatan besar yang dilakukannya salah satunya Diklat khusus intensif selama 7 hari kepada 50 peserta dalam rangka pengolahan sumber daya kelautan sumberdaya ikan perikanan.

"Saya berharap dengan sumber daya perikanan kita yang melimpah di Kepulauan Aru ini dapat diolah dengan memberi nilai tambah yang lebih tinggi. Sehingga bisa masuk di pasar-pasar lokal pasar 'online' dalam berbagai produk yang menarik yang inovatif dengan nilai ekonomi yang tinggi," ucapnya.
Semuanya itu, kata Mercy tentunya tidak bisa dilakukan kalau peserta yang terdiri dari para ibu-ibu ini dibiarkan seperti ini saja. 

"Makanya hari ini pelatihan intensif ini kita berikan. Dan akhirnya mereka akan mendapatkan sertifikasi-sertifikasi khusus dari Kementerian Perindustrian dan diharapkan, dengan sertifikasi yang mereka dapat itu artinya mereka mendapat ilmu, mendapatkan keterampilan dan kemampuan kewirausahaan sebagai seorang pengusaha lokal untuk membangun keluarganya," katanya.

Kemudian lanjutnya, dengan wirausaha barunya dengan produk-produk unggulan dan bisa lihat dari sumber daya lokal yang ada.

Selain itu, Barends menambahkan, sumber daya alam lokal yang ada di sini banyak, dan tidak usah dicari jauh-jauh, karena di Aru banyak hasil laut yang bisa diolah dan kebetulan di Aru ini sumber daya perikanan sangat melimpah.

"Diri hasil sumber daya olahan ini selain untuk memperkuat gizi keluarga tetapi juga di sisi yang lain bisa meningkatkan ekonomi keluarga. Jadi, anak-anak bisa bertumbuh kembang dengan pertumbuhan yang baik yang berkualitas dan masyarakat menjadi lebih sehat tetapi di sisi lain, ekonomi keluarga meningkat," jelas Mercy.
Dijelaskan pula, produk olahan ini adalah produk olahan dengan nilai ekonomis dan unggulan yang tinggi. Sehingga dapat dikelolah dalam berbagai bentuk dan bisa masuk di pasar mana saja. 

"Tidak saja di pasar lokal, bisa masuk di pasar di Ambon, dikirim ke Jakarta lewat pasar 'online' dan macam-macam. Artinya sudah banyak contoh, dimana-mana mereka tembus pasar online dan mereka mendapatkan pendapatan berkali lipat. Ada per orang itu ada yang Rp.10 juta per bulan hingga Rp.20 juta per bulan dan lainnya, karena permintaan datang serempak," ungkap Mercy. 

Disamping itu, kata Politisi PDIP ini, masuk di pasar online itu ada jutaan orang dan bisa memilih produk mereka. 

"Mungkin produk yang sama ada di pasar online, olehnya kemasannya harus bagus, harus higienis dan menarik. Sehingga olahan dari mama-mama Kabupaten Kepulauan Aru harus bagus dan lebih enak, karena sumber daya perikanan kualitasnya lebih bagus," tuturnya.

Untuk itu, Mercy berharap peserta dituntun untuk lebih profesional mengelola usaha-usaha kecil mereka, wirausaha mandiri mereka yang kecil ini dan dapat diolah dengan profesional sehingga bisa menjadi pengusaha-pengusaha lokal yang dicari investor dari luar.

"Kita bikin investor-investor pengusaha-pengusaha wirausaha baru dari daerah Aru dan ini luar biasa, kalau kita bisa membuat mereka semua berdaya dengan produk-produk unggulan yang ada, pasti keluarga berdaya, juga Desa berdaya, Kelurahan berdaya, Kabupaten berdaya maka provinsi juga ikut berdaya. Itu hakikat dari kemajuan pembangunan di satu kabupaten," terang Anggota DPR RI asal Aru ini.

Dengan keluarga-keluarga seperti ini, tambah Mercy, maka ekonomi yang berdaya mengeluarkan kita dari kemiskinan. Jadi tidak usah yang besar-besar. Kita mulai dari yang kecil-kecil begini. 

Harapannya juga, jika masyarakat semua berdaya dan punya obsesi kalau 1 bulan masyarakat bisa punya uang Rp.2,5 juta dalam tangan saja ada kondisi emergency anak-anak sekolah, kesehatan keluarga bisa teratasi, dan ini luar biasa. 

"Kita dari pemerintah dari DPR-RI serta dari berbagai pihak memberikan berbagai dukungan dan fasilitas bagi masyarakat dan harus punya kemauan yang tinggi untuk keluar dari kemiskinan. Caranya adalah kita melakukan dan memberikan pengetahuan pelatihan teknologi dan seterusnya, agar masyarakat bisa berkembang," pungkas Barends.

Sementara itu, Kepala Balai Diklat Industri Makasar, Hery Bagus mengatakan, tujuan diadakan Diklat 3 in 1 ini yakni, dengan Pembuatan Aneka Olahan Berbasis Ikan, maka mampu memahami dan mempraktekkan GMP, sanitasi dan higiene dalam pengolahan ikan. 

Selain itu, mampu memahami dan mempraktekkan K3 di tempat kerja dan mampu membuat surimi (olahan enak) dan produk diversifikasi pengolahan ikan serta Men-sertifikasi kompetensi peserta Diklat.

"Sasarannya adalah tersedianya calon tenaga kerja industri pembuatan aneka olahan ikan yang siap pakai," kata Bagus.

Dia berharap, pada Diklat 3 in 1 Pembuatan Aneka Olahan Berbasis Ikan adalah Menjamin Penerapan GMP dan SSOP, Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja, Membuat Surimi, Bakso Ikan, Otak-Otak Ikan, Pempek Ikan, Fish Stick/Breaded Ikan, Naget Ikan dan Teori Pengolahan Produk Perikanan ini, para peserta Diklat di Kabupaten Kepulauan Aru sebanyak 50 orang, bisa mendapat ilmu dan mampu mempraktekannya nanti.

Disampaikan pula, data masing-masing peserta tercatat secara terpusat di aplikasi SIDIA Kemenperin sehingga peserta hanya memiliki satu kali kesempatan mengikuti Diklat di BDI Makassar.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Aru, Imelda Parera menyampaikan, dengan pelatihan ini, para peserta dapat menyerap materi dari nara sumber, demi memperkaya pengetahuan dan mendapat pengalaman mengolah sumberdaya alam nabati maupun hewani, untuk menambah dan memperbaiki gizi anak dan juga keluarga.

Untuk diketahui, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Balai Diklat Industri Makasar bersama Komisi VII DPR-RI.  

Kegiatan ini mulai 29 Maret - 4 April 2023 dengan menghadirkan juga Kapala Diklat Industri Makasar, Herry Bagus, SE dengan tim dalam menyampaikan materi pada sesi Diklat tersebut. (CL)

Tidak ada komentar