DPRD Malteng Minta Pemda Lakukan Pengadaan Sarana Pemadam Kebakaran
Masohi, cahayalensa.com- Musibah kebakaran yang terjadi di Masohi Ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, meningkat akhir-akhir ini disoroti DPRD Kabupaten Maluku Tengah.
Pasalnya, fasilitas untuk pemadaman kebakaran yang dimiliki Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Pemadam kebakaran, Kabupaten Maluku Tengah, sampai saat ini masih minim. Padahal, tak sedikit bencana kebakaran berada di kawasan pemukiman padat.
Dengan minimnya fasilitas yang dimiliki Satpol PP dan Damkar Maluku Tengah, Ketua Komisi I DPRD Maluku Tengah,Zeth Latukarlutu mengatakan, DPRD tahun 2021 lalu telah menetapkan Perda No 07 tentang Manajemen Pengendalian Bahaya Kebakaran, untuk menjadi dasar pengusulan proposal pengadaan mobil Damkar ke Kemendagri melalui Dana Alokasi sus (DAK), mengingat kebutuhan mobil damkar dianggap urgent.
Dijelasakan Perda tersebut juga mengatur tentang tanggung jawab masyarakat tempat usaha termasuk pegelolah gedung untuk menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) sebagai langkah awal mengantisipasi i dan meminimalisir kebakaran jika sewaktu-waktu terjadi peristiwa kebakaran.
Latukarlatu menambahkan, selain pengadaan sarana pendukung, DPRD juga mengusulkan kenaikan upah honor bagi petugas damkar yang selama ini dinilai masih dibawah standar.
Dijelaskan sebenarnya ada dua mobil pemadam kebakaran, namun hanya satu yang dioperasikan lantaran satu lainnya rusak.
Menyusul belakangan sering terjadi musibah kebakaran di Kota Masohi, Politisi PDIP ini meminta pemerintah daerah setempat segera menambah mobil pemadam kebakaran.
Dia berharap dalam permintaan itu bisa diakomodir pemerintah melalui APBD mengingat persoalan penanganan dampak kebakaran sangatlah penting.
Diketahui Satpol-PP dan Damkar Maluku Tengah, , saat ini menghadapi kendala keterbatasan sarana dan prasarana dalam upaya pemadaman kebakaran.
Beberapa waktu lalu terjadi peristiwa kebakaran di Kota Masohi dimana Dinas Satpol-PP Satpol-PP dan Damkar Maluku Tengah tidak bisa maksimal melakukan upaya pemadaman sehingga bangunan rumah yang terbakar dengan cepat rata dengan tanah.
Saat ini dari dua unit mobil damkar hanya tersisa satu yang bisa dioperasikan. (**/cl)
Tidak ada komentar