Breaking News

Buka Sidang Jemaat, Penjabat Bupati Apresiasi Peran Gereja Bantu Tugas Pemda


Masohi, CahayaLensa. Com -Penjabat Bupati Maluku Tengah (Malteng) Muhamat Marasabessy, menghadiri dan membuka persidangan Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Masohi ke- 38, Minggu (12/03). Proses sidang dipusatkan di Gereja Maranatha, diawali Ibadah Minggu.

Dalam sambutan Pj Bupati, mengungkapkan, peran GPM di Malteng dalam membantu tugas-tugas pemerintah sangat luar biasa dan signifikan.

Disebutkan, peran ini harus dikelola secara baik dan terus dikembangkan, terutama dalam men­dorong tugas dan peran pemerintah ka­bupaten dalam memba­ngun dan melayani masya­rakat

Bahkan Marasabessy, mengapresiasi para pelayan GPM yang terus mendoakan pemerintah diseluruh kebaktian- kebaktian GPM.

Dikatan dirinya dekat dan secara intensif menjalin diskusi dengan para pelayan dan tokoh-tokoh GPM. Satu hal menarik yang ia pelajari adalah GPM mampu menyusun pola induk Pelayanan dan Rencana Induk Pelayanan, sebagai arah dan pedoman bagi GPM dari aras Sinode, Klasis dan Jemaat dalam menjawab semua isu pelayanan baik internal maupun eksternal.

Marasabessy berharap, sidang jemaat ini harus mampu melahirkan program yang lebih konkrit dan dapat dikerjakan secara nyata.

Olehnya itu, jika ada program yang disinergikan dengan pemerintah negeri, pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten,selaku Pj Bupati dirinya siap memfasilitasinya.

Diakui pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan bersama – sama, dan gereja adalah mitra strategis pemerintah untuk mewujudkan semua agenda pembangunan di kabupaten ini.

Pada kesempatan yang baik itu Pj Bupati, menyampaikan beberapa hal penting untuk menjadi bagian dalam pergumulan jemaat GPM Masohi pada Sidang ke- 38 yaitu, Program ”gerakan sapa umat, kalesang negeri, berakhlak dan budaya.

Ia berharap jemaat ini harus menjadi model dengan tetap merawat dalam membangun peradaban masyarakat yang modern, dengan tetap melestarikan kearifan lokal  sebagai dinamika sosial, pembangunan dan kesejahtetaan masyarakat.

Ketua Klasis GPM Masohi Pdt. Adriana Lohy STh mengatakan, untuk ke-38  kali  jemaat GPM Masohi  menggelar persidang jemaat  sebagai bagian dari pergumulan bersama di 5 tahun kedua dari arah pengembangan  GPM yang tertuang dalam PIP/RIP 2016-2025.

Karena itu, kata dia, GPM harus  tetap mewujudkan dirinya sebagai gereja yang melayani untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang dan kerjakanlah keselamatanmu sebagai tema 5 tahunan kita

Dia mengaku, pihaknya akan mengevaluasi disidang ini sejumlah  keputusan tahun 2022 dan akan menetapkan berbagai  keputusan  untuk tahun pelayanan 2023 karna itu perlu disampaikan beberapa hal untuk diperhatian secara sungguh-sungguh dalam persidangan ini.

Diakui  ada sejumlah problematika yang perlu ditangani secara serius oleh gereja bersama  semua pihak, yakni bencana alam,non alam, angka kemiskinan yang masih tinggi dan ancaman resesi ekonomi, kerusakan ekosisitim  pluralisme agama dan budaya, transpormasi digital yang mengancam pertumbuhan dan perkembangan moral etik masyarakat.

Secara khusus masalah kenakalan remaja semakin memprihatinkan karena akan berdampak pada kualitas generasi gereja dan masyarakat. Oleh sebab itu sangat diharapkan pengembangan pelayanan yang berbasis Renstra jemaat dapat menjadi solusi penanganan berbagi problematika yang di hadapi. (**)

Tidak ada komentar