Breaking News

Haurussa Minta Warga Tidak Terprovokasi Pertikaian Di Tamilouw

 



Masohi, cahayalensa. Com - Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah,  Herry Men Carl Haurissa meminta semua elemen warga di Maluku Tengah tidak terprovokasi dan menahan diri dalam menyikapi bentrok  antarwarga yang terjadi di Maluku Tengah akhir-akhir ini.

Haurisa mengatakan, konflik hanya mendatangkan kesengsaraan warga, olehnya itu semua pihak hendaknya menahan diri dan tidak libatkan diri dalam masalah ini agar persoalan bisa dilokalisir.

 

Politisi Gerindra mengatakan hal itu menanggapi bentrok antarwarga Dusun Rohunusa Negeri Sepa dan Warga Negeri Tamilouw beberapa waktu lalu maupun bentrokan antara Warga Tamilouw dengan aparat Polri, yang terjadi pada Selasa (07/12)

Dikatakan pemerintah bersama TNI dan Polri termasuk DPRD melibatkan tokoh adat dan tokoh agama akan menyelesaikan masalah ini sehingga tidak menimbulkan insiden yang sama di kemudian hari.

Oleh sebab itu Ia meminta semua pihak menahan diri dan tidak ikut terlibat agar masalah tersebut tidak melebar ke mana-mana, mengingat saat ini sedang berlangsung kegiatan MTQ di Kota Masohi serta persiapan minggu adventus umat Kristiani.

Kepolisian Resor Maluku Tengah katanya, telah mengerahkan puluhan personelnya untuk mengamankan kedua negeri yang bertikai tersebut.

Selain puluhan personel yang diterjunkan, pihaknya juga terus memantau situasi di lapangan sehingga situasi tetap terkendali.

Disebutkan hubungan persaudaraan yang telah terjalin dengan baik harus tetap dijaga dan jangan lagi dirusak oleh hal-hal kecil yang seharusnya dapat diselesaikan dengan bijaksana.

Belajar dari konflik sosial yang pernah terjadi di Maluku, Haurissa  mengajak seluruh warga dan umat beragama di Maluku Tengah untuk membangun kerja sama, menciptakan keamanan dan ketertiban, terutama menghadapi hari besar keagamaan yakni Natal 25 Desember 2021 yang akan dilaksanakan umat Kristen di daerah itu.

Demikian juga menyukseskan pelaksanaan MTQ ke XXIX Tingkat Kabupaten Maluku Tengah, yang saat ini masih berlangsung di Kota Masohi.

Haurissa juga meminta tokoh agama, pemuka masyarakat untuk memberikan pemahaman dan pembinaan kepada warga, terutama generasi muda agar tidak melakukan hal hal yang merugikan orang banyak.

Sementara itu terkait bentrokan Polisi dan warga Tamilouw pada Selasa (07/12) saat Polisi akan mengamankan terduga pelaku pembakaran Kantor Negeri Tamilouw dan pengrusakan tanaman milik warga Dusun Rohunusa Negeri Sepa, Kabid Humas Polda Maluku Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat mengatakan Tim Propam Polda telah diterjunkan untuk menyelidiki insiden tersebut.

Diketahui dalam insiden Selasa  pagi itu bebrapa warga Tamilouw dan tujuh anggota Polisi mengalami luka-luka. Empat mobil Dinas Polres Maluku Tengah juga mengalami rusak akibat terkena lemparan batu oleh warga.

Saat ini kondisi keamanan  di perbatasan kedua negeri bertetangga itu terkendali, hanya saja arus tnasportasi dari kota Masohi ke Wilayah Kecamatan Tehoru maupun sebaliknya lumpuh total, akibat warga Tamilouw melakukan aksi pengecoran jalan menggunakan semen dan batu setinggi kurang lebih satu meter.(**/cl)

Tidak ada komentar