Letakkan Batu Pertama Masjid Agung Nurul Yasin, Ini Pesan Gubernur Maluku
Piru, Cahayalensa.com - Proses pembangunan Masjid Agung Nurul Yasin Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) resmi dimulai.
Hal itu
ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan langsung oleh Gubernur
Maluku Murad Ismail bersama Bupati setempat M. Yasin Payapo dan pejabat
Pemerintah lainnya di Waimeteng Pantai Piru, Jumat (9/4/2021).
Gubernur
dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap pembangunan
Masjid Agung Nurul Yasin ini, sebagai tanda awal proses pembangunan rumah
ibadah ini.
"Kenapa
saya sangat mengpresiasi? Karena menurut catatan sejarah, pembangunan masjid
merupakan titik awal pembangunan peradaban umat Islam, juga berfungsi sebagai
tempat ibadah,” urainya.
Untuk itu,
selaku pimpinan di daerah, mantan Dankor Brimob Polri ini menyampaikan beberapa
hal penting yang mesti menjadi perhatian semua pihak.
Pertama,
masjid disamping sebagai pusat peradaban, juga sebagai tempat suci bagi umat
Islam dan wadah untuk membina jama’ahnya di dalam menghadapi pokok persoalan
hidup, sekaligus berfungsi sebagai tempat menyelesaikan masalah keumatan.
"Untuk
itu, dalam mewujudkan pembangunan masjid, tentunya tidak hanya berlandaskan
pada segi kenyamanan, dan keberadaan bangunannya secara fisik semata. Namun
lebih dari pada itu, harus juga disertai dengan peningkatan kualitas
pengamalan, dan pemahaman kita, terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam
agama Islam itu sendiri,” tekannya.
Kedua,
menyadari akan peran dan fungsi masjid, maka pembangunan Masjid Nurul Yasin
tidak sekedar ditujukan sebagai tempat ritualitas ibadah semata.
"Akan
tetapi lebih dari itu, masjid harus dibangun dengan beragam aktifitas pembinaan
kepada umat, terutama masalah pembinaan akidah, akhlak, dan pembinaan sosial
kemasyarakatan, bahkan perekonomian umat," imbau Gubernur.
Ketiga,
pembangunan masjid ini, nantinya memerlukan biaya yang cukup besar.
"Oleh
sebab itu, saya berharap panitia untuk berkerja keras, dalam mengoptimalkan
sumber-sumber pembiayaan yang sah dan tidak mengikat dari pihak-pihak manapun.
Mari kita saling bergotong-royong dalam menyelesaikan pembangunan masjid ini,
sehingga akan dijadikan sebagai pusat pembangunan peradaban umat, dan
masyarakat di daerah dalam rangka mewujudkan visi pembangunan Provinsi Maluku,
yakni Maluku yang terkelola secara jujur, bersih, dan melayani, terjamin dalam
kesejahteraan dan berdaulat atas gugusan kepulauan," pintanya.
Keempat,
tinggal beberapa hari kedepan, umat Muslim akan memasuki bulan suci ramadhan,
bulan yang penuh dengan rahmat, berkah dan ampunan.
Gubernur pun
mengajak, untuk menjadikan bulan suci Ramadhan ini sebagai bulan membangun
solidaritas dan kebersamaan, sesama orang basudara, sehingga dapat tercipta
suatu kehidupan yang penuh dengan cinta kasih.
"Perdamaian
dan saling kasih-mengasihi, baik intern umat beragama antar agama, maupun antar
umat beragama dengan pemerintah, lebih khususnya, antar negeri-negeri di daerah
ini," tandasnya.
Pada
kesempatan itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan dana bagi pembangunan Masjid
dan Gereja di SBB.
Masing-masing
diperuntukan bagi penitia pembangunan Gereja Katolik Stasi Fransiskus Taniwel
sebesar Rp100 juta, panitia pembagunan Pagar Gereja Jemaat GPM Hutumuli Rp100
juta dan bantuan bagi panitia pembangan Masjid Tomalehu Rp200 juta.
Tidak ada komentar