Dubes Seychelles Undang Gubernur Murad Bahas Investasi di Maluku
Jakarta, Cahayalensa .com - Duta Besar Negara Seychelles untuk Indonesia, Niko Barito, secara khusus mengundang Gubernur Maluku Murad Ismail untuk bertemu dengan Alain St. Ange, Presiden Dewan Pariwisata Afrika.
Pertemuan
Murad Ismail dengan Alain St. Ange yang juga mantan Menteri Pariwisata
Seychelles ini, untuk memantapkan rencana investsi Negara Seychlles di Provinsi
Maluku.
Kedua pihak
bertemu dalam sebuah agenda jamuan makan malam yang berlangsung di Konjen
Seychelles, Jl. Dr. Kusumah Atmadja-Menteng Jakarta, Sabtu (24/4/2021).
Niko Barito
dalam pertemuan itu mengatakan, pertemuan digelar untuk mematangkan rencana
investasi ekonomi maritim (ekomaritim) berbasis pariwisata di Provinsi Maluku,
yang sudah mulai digarap Pemerintah Negara Sychelles.
Menurutnya, Alain St. Ange, adalah orang yang berperan
besar dibalik memajukan dunia pariwisata Sychelles hingga dikenal dunia.
“Dulu
Sychlles tidak terkenal, tetapi di tangan Mr Alain inilah pariwisata Sychlles
dibenahi secara besar-besaran dan terintegrasi dengan baik. Hasilnya Sychelles
saat ini dikenal dunia sebagai salah satu tujuan wisata di dunia,” kata Nico.
Ia juga
menyebutkan, selain potensi pariwisata, Sychelles juga memiliki potensi besar
dibidang perikanan khususnya tuna. Dan kondisi ini sangat cocok dengan Maluku.
“Dari kunjungan saya ke Maluku sudah terlihat
potensi besar ekomaritimnya, saat ini hanya tinggal dikembangkan dengan
terstruktur dan tersentral maka akan meningkatkan pendapatan perkapita
masyarakat,” sambungnya.
Untuk
membantu Maluku membenahi pariwisata berbasis investasi ekomaritim dari
Syechlles di Maluku, Alain St. Ange selaku Presiden Dewan Pariwisata Afrika
diminta secara khusus untuk membantu pengembangan pariwisata di Maluku.
“Syechlles
serius berinvestasi di Maluku, khusus di bidang pariwisata berbasis ekomaritim,
dan kami akan ke Maluku lagi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Terkait hal
itu juga, Pemerintah Syechelles akan mengundang Gubernur Maluku secara khusus
berkunjung ke Syechelles untuk melihat bagaimana pembangunan pariwisata di
sana,” ungkapnya.
Sementara
itu Alain St. Ange, mengungkapkan, dirinya siap membantu membangun pariwisata
di Maluku.
“Yang perlu dibangun utamanya adalah pola
pikir masyakat Maluku agar lebih terbuka bagi para wisatawan, selain
infrastruktur berbasis kemasyarakatan seperti home stay dan sejenisnya. Juga
regulasi yang ketat dari Pemerintah Provinsi Maluku, agar iklim pariwisata
dapat tumbuh berkembang dan maju seperti di Syechelles,” kata dia.
Sementara
itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail, merespon positif perhatian Pemerintah
Syechelles untuk berinvestasi di Maluku di bidang pariwisata dan juga
ekomaritim.
Menurutnya,
Maluku memiliki banyak potensi pariwisata yang belum tersentuh dan terekspos,
sehingga rencana investasi dari Syechelles ke Maluku diharapkan akan membantu
pengembangan pariwisata di provinsi berjuluk seribu pulau itu.
“Maluku
memiliki 1.340 pulau. Sebanyak 702 berpenghuni dan sisanya masih kosong,
sehingga sangat mudah jika ingin dikembangkan destinasi-destinasi pariwisata
baru di Maluku," jelas Murad.
Selain itu,
kata Murad, ada Pulau Banda yang merupakan destinasi wisata sejarah yang dapat
dikembangkan lebih maju lagi,” sebutnya.
Untuk
pengembangan ekomaritim, jelas mantan
Dankor Brimob Polri ini, dari 11 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) di
Indonesia, 3 WPP itu berada di Provinsi Maluku, yakni Laut Banda, Laut Seram
dan Laut Aru, sehingga Maluku memiliki potensi perikanan yang sangat besar di
Indonesia.
“Dan kami
persilahkan jika pemerintah Syechelles mendorong para investor dari Syechelles
untuk berinvestasi di Maluku. Pemprov Maluku akan memberikan
kemudahan-kemudahan untuk investasi, saya jamin itu,” ujarnya.
Apalagi
Pemerintah Indonesia, saat ini menetapkan Maluku sebagai fish market dengan
ditetapkannya Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan rencana pembangunan Ambon New
Port di tahun ini yang harus tuntas di Tahun 2023 nanti untuk menunjang Maluku
sebagai LIN.
Pada
kesempatan itu, Murad juga menyampaikan ucapan terimakasih yang mendalam atas
perhatian pemerintah Syechelles kepada Maluku.
Saat pertenuan
bersama, Gubernur didampingi Komisaris Utama Bank Maluku, M.A.S. Latuconsina,
Karo Pimpinan Setda Maluku, Melky Lohy dan Kepala Badan Penghubung Pemprov
Maluku di Jakarta, Sirajh Fatah.
Tidak ada komentar