Breaking News

Gaji Sertifikasi 82 Guru di Kota Ambon Belum Terealisasi


Ambon,Cahayalensa.com- Sebanyak 82 guru di Kota Ambon belum Terialisasi gaji sertifikasi dari tahap kedua sampai sekarang. 

Pernyataan ini diakui Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu saat rapat bersama dengan Dinas Pendidikan Kota Ambon, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Ambon, Bank Tabungan Negera (BTN) Cabang Ambon di Gedung Rakyat Belakang Soya, Ambon (Selasa, 24/11/2020).

Ia menjelaskan, Sertifikasi guru ini lagi dikawal oleh komisi, karena pencairan tahap kedua sampai sekarang itu masih tersisa 82 orang yang belum terbayar baik dari para guru maupun pengawas sekolah, dan ada sekitar 32 orang yang bermasalah soal data dan persyaratan. 

"Dari 82 guru itu, Pak Kadis katakan 40 orang Surat Keputusannya (SK)  sudah diproses dan dalam perjalanan ke Ambon, dan akan kami pastikan," katanya.

Ia mengakui, pihaknya akan mengawal proses pencairan tahap ketiga untuk bulan Oktober sampai dengan Desember 2020, karena datanya sudah di rekomendasikan di kementerian pendidikan.

"Kami musti buat begitu karena di tahun 2019 yang lalu sertifikasi tidak selesai dibayar 2019 dan muncul di tahun 2020, karena itu komisi ingin pastikan benar-benar jangan sampai hal yang terjadi 2019 lalu terulang lagi di 202. Kita musti tekan karena kondisinya Covid-19 sehingga tahap terakhir ini selesai dengan catatan perbaiki mekanisme, yang kedua harus ada soliditas yang terkonsulidasi diantara operator  di dinas dan seluruh operator di sekolah supaya apa yang menjadi opsesi para guru  itu juga harus dinikmati," ungkapnya.

Ia menambahkan,  dibeberapa sekolah terjadi penumpukan guru sehingga jam belajar tidak cukup. Pasalnya, untuk mendapat  sertifikasi harus online sistem antara dinas pendidikan di daerah dengan kementerian dengan memiliki jam mengejar yang cukup.

"Dapurdik dengan SD dan SMP di Tuni dan Mahia tergambar di Kementerian, jadi tidak bisa ada kebijakan jam belajar. Oleh karena itu, ke depan komisi tetap kawal dan bermitra dengan dinas supaya kejayaan para guru benar-benar jalan dengan tunjangan sertifikasi," ujarnya.

Lanjutnya, pihaknya berkoordinasi dengan BRI itu jumlah yang sudah dilontarkan itu 11 Miliar sekian kepada para guru, BTN sampaikan merek golontorkan ke para guru sekitar 6 Milar sekian sehingga totalnya 17 Miliar lebih, untuk itu Komisi kawal agar Kadis sampaikan ke operator untuk selesaikan karena di Bank tidak bermasalah, yang sidikit bermasalah di bank itu penerima dana sertifikasi yang baru dimana datang di bank untuk cetak buku agar uangnya bisa masuk.

"Kalau terkahir terakhir tergantung uang masuk dari Jakarta, data sudah di rekon di Jakarta tapi jaminan kadis 82 orang di termin kedua itu akan diurus dan dibenahi sehingga perlakuan anggaran terhadap yang lain juga bisa diatasi," tandasnya. (CL-03)

Tidak ada komentar