ANTARA Galang Dana, Tolak Tambang Marmer
Ambon,Cahayalensa.com - Problem perampasan ruang hidup Masyarakat Adat, terus-menerus terus terjadi, dan saat ini di rasakan oleh Masyarakat Adat Kabupaten Seram Bagian Barat, Kecamatan Taniwel, "Negeri Taniwel, Kasie dan Nukuhai" (Sapalewa Batai).
Berbagai gelombang penolakan telah dilakukan oleh berbagai pihak yang melibatkan berbagai elemen Masyarakat Adat, "Tala Batai, Eti Batai dan Sapalewa Batai"
Dalam upaya penolakan Eksplorasi Pertambangan Mineral Bukan Logam Batuan Marmer di Kecamatan Taniwel, oleh PT. Gunung Makmur Indah.
Salah satu penggerak penolakan tersebut adalah, Masyarakat dan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Taniwel Raya (ANTARA).
Namun gelombang penolakan tersebut masih memiliki kendala, karena Pemerintah Kabupaten dan Provinsi sama sekali tidak merespon apa yang menjadi tuntutan mereka, soal dampak positif dan negatif yang mereka tawarkan terkait proses Eksploitasi Tambang tersebut dilakukan.
Untuk mendukung proses pengawalan penolakan tambang marmer itu, ANTARA kembali melakukan penggalangan dana berupa donasi sukarelawan dalam bentuk flyer dan aksi orasi di jalanan, lampu merah, ruko-ruko, dan pasar mardika Kota Ambon pada Senin (09/11/2020).
Koordinator Aksi, Jems P. Kotta, kepada media ini mengungkapkan aksi penggalangan dana yang dilakukan itu untuk membantu mengurangi biaya akomodasi dalam melakukan upaya-upaya penolakan Tambang Marmer yang terjadi di Kecamatan Taniwel.
"Bukan saja hari ini, besok dan seterusnya juga akan kami lakukan, hingga tuntutan kami di respon dan dipenuhi oleh Pemerintah maupun pihak-pihak terkait" Ungkap Kotta
Lanjut Kotta" ANTARA sangat berterima kasih kepada seluruh Masyarakat yang telah membantu secara moril maupun materil dalam upaya penolakan terhadap kehadiran Tambang di wilayah mereka.
Dia juga berharap semoga dari aksi ini, ada keberpihakan pemerintah Kabupaten SBB dan Provinsi Maluku untuk melihat persoalan yang di rasakan oleh Masyarakat Adat Sapalewa Batai di Kecamatan Taniwel. (CL/*).
Tidak ada komentar