Data Awal, 163 Titik Longsor Terjadi di Kota Ambon
Ambon, Cahayalensa.com- Sebanyak 163 titik longsor terjadi di Kota Ambon akibat hujan deras yang mengguyur Kota Ambon pada 3 Oktober Lalu.
"163 ini merupakan data awal sebagai verifikasi bagi BPBD kota Ambon. Dari total 163 titik ini ada 120 rumah yang terancam, 28 rumah rusak, dan ada titik-titik rawan banjir yang secara langsung tidak bisa hitung titik rumah tapi lokasi. Lokasi rumah yang terendam sebanyak 52 titik banjir di 4 kecamatan dan paling banyak ada di kecamatan Sirimau," kata Sekretaris BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury kepada media di Hotel Marina Ambon, Senin (5/10/2020).
Lanjutnya, pihaknya akan mengidentifikasi rumah-rumah yang terancam. Jadi kita akan verifikasi bersama kades,lurah dan RT.
Sementara itu, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dalam keterangan Persnya kepada media mengakui, 4 kecamatan di Kota Ambon mengalami banjir dan tanah longsor, dan Kecamatan Teluk Ambon saja yang tidak mengalami banjir dan longsor.
"Akibat dari banjir itu, maka di Kota Ambon Kecamatab Teluk Ambon yang tidak berdampak, dan 4 kecamatan berdampak diantaranya; Kecamatan Sirimau 14 desa/kelurahan keluafaha, dan Pandan Kasturi yang tidak mengalami dampak; Kecamatan Bagula 7 desa/kelurahan, yang tidak berdampak Nania dan Negerilama; Kecamatan Leitimur Selatan yaitu Hutumuri dan Rutong terdampak; Kecamatan Nusaniwe terdapatb10 desa/ negeri terdampak," tutur Walikota.
Ia mengakui, dari dampak yang dihadapi, pihaknya telah mengambil langkah- langkah, maka dalam waktu dekat akan diadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan instansi terkait guna membahas banjir dan longsor tersebut.
"Saya sudah tegaskan kepada bapeda dan bagian keuangan agar konsultasi dengan pihak pusat terkait masalah ini, karena segala mekanisme telah dilakukan dengan protap bencana dan tinggal dilihat oleh badan bencana sesuai dengan laporan yang dikirim ke BNPB," tandasnya. (CL-03)
"163 ini merupakan data awal sebagai verifikasi bagi BPBD kota Ambon. Dari total 163 titik ini ada 120 rumah yang terancam, 28 rumah rusak, dan ada titik-titik rawan banjir yang secara langsung tidak bisa hitung titik rumah tapi lokasi. Lokasi rumah yang terendam sebanyak 52 titik banjir di 4 kecamatan dan paling banyak ada di kecamatan Sirimau," kata Sekretaris BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury kepada media di Hotel Marina Ambon, Senin (5/10/2020).
Lanjutnya, pihaknya akan mengidentifikasi rumah-rumah yang terancam. Jadi kita akan verifikasi bersama kades,lurah dan RT.
Sementara itu, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dalam keterangan Persnya kepada media mengakui, 4 kecamatan di Kota Ambon mengalami banjir dan tanah longsor, dan Kecamatan Teluk Ambon saja yang tidak mengalami banjir dan longsor.
"Akibat dari banjir itu, maka di Kota Ambon Kecamatab Teluk Ambon yang tidak berdampak, dan 4 kecamatan berdampak diantaranya; Kecamatan Sirimau 14 desa/kelurahan keluafaha, dan Pandan Kasturi yang tidak mengalami dampak; Kecamatan Bagula 7 desa/kelurahan, yang tidak berdampak Nania dan Negerilama; Kecamatan Leitimur Selatan yaitu Hutumuri dan Rutong terdampak; Kecamatan Nusaniwe terdapatb10 desa/ negeri terdampak," tutur Walikota.
Ia mengakui, dari dampak yang dihadapi, pihaknya telah mengambil langkah- langkah, maka dalam waktu dekat akan diadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan instansi terkait guna membahas banjir dan longsor tersebut.
"Saya sudah tegaskan kepada bapeda dan bagian keuangan agar konsultasi dengan pihak pusat terkait masalah ini, karena segala mekanisme telah dilakukan dengan protap bencana dan tinggal dilihat oleh badan bencana sesuai dengan laporan yang dikirim ke BNPB," tandasnya. (CL-03)
Tidak ada komentar