Toisutta Janji Berdayakan Pengrajin Tenun di Kelurahan Kudamati
Ambon, Cahayalensa.com- Ketua DPRD Kota Ambon berjanji untuk memberdayakan pengrajin Tenun yang berlokasi di RT.004/RW 07, Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe.
Modal usaha merupakan salah satu hal yang menjadi kendala yang dialami oleh pengrajin tenun khas Maluku Barat Daya (MBD), saat menghadiri kegiatan reses masa persidangan I tahun sidang II 2020-2021 yang diselenggarakan Elly Tosiuta di RT.004/RW.07, Kelurahan Kudamati, Rabu (23/9/2020).
Menurut mereka, bantuan Pemerintah Kota Ambon lewat dinas terkait kurang merata. Bahkan ada beberapa warga yang diketahui sebagai pelaku usaha kecil, namun tidak diakomodir dalam bantuan-bantuan usaha lainnya.
Tak hanya itu, beberapa aspirasi juga disampaikan warga setempat kepada Aleg dua periode dapil 3 Nusaniwe itu. Diantaranya, meminta pembangunan drainse, lampu jalan, beberapa fasilitas rumah ibadah, hingga beberapa program pemberdayaan perempuan salah satunya usaha pertanian sayuran hidroponik bagi warga sekitar.
Ibu Oca, salah satu pengrajin Tenun asal MBD ini mengaku, Ia bersama beberapa ibu lainnya memiliki mesin tenun untuk memproduksi kain tenun khas MBD untuk diekspor ke luar Maluku. Namun akibat terkendala modal usaha di masa pandemi Covid-19, usaha tenun mereka dihentikan sementara.
“Memang kita disini punya mesin tenun, namun kita terkendala modal usaha. Makanya dalam reses ini kita sampaikan. Berharap ada dukungan dari pemerintah dan Ibu Elly sendiri selaku Ketua DPRD Kota Ambon,” pinta Ibu Oca, yang juga pensiunan guru ini.
Senada disampaikan Ateng, salah satu warga RT.004/RW.07. Dia meminta dorongan DPRD lewat Elly Toisuta sebagai wakil rakyat dari kecamatan Nusaniwe, untuk dilakukan pembangunan drainase dan talud penahan tanah.
Ateng juga mengingatkan Ketua RT dan Lurah Kudamati, untuk segera berkoordinasi dengan pihak PLN, Telkom dan PDAM untuk melihat kondisi pepohonan yang semakin rindam untuk segera ditebang. Karena ditakutkan, ketika pohon tersebut roboh dapat merusak pipa penyaluran air bersih milik PDAM dan sejumlah kabel listrik yang ada.
“Terlepas dari beberapa aspirasi yang disampaikan ibu-ibu tadi (kemarin), memang kebutuhan warga disini juga soal drainase. Namun kalau bisa jangan hanya drainase saja, tetapi juga dilengkapi dengan talud penahan tanah. Selain itu, RT dan Lurah harus segera menghubungi PLN, Telkom dan PDAM sehingga pohon-pohon yang ada ini segera ditebang. Jangan sampai ketika dia roboh, justru merusak fasilitas pipa air dan lainnya,” pinta dia.
Ia berharap, seluruh aspirasi yang disampaikan dalam reses tersebut dapat dikawal ketat oleh Elly Tosiuta. Sehingga dapat ditindaklanjuti sebagai ke Pemerintah Kota Ambon. “Semoga seluruh aspirasi yang disampaikan ini dapat diperjuangkan oleh Ibu Elly selaku Ketua DPRD,” harapnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Elly Toisuta mengaku siap untuk memperjuangkan seluruh aspirasi ke Pemerintah Kota. Bahkan menurut dia, untuk permintaan drainase, dalam tahun ini akan segera dilakukan. Karena untuk pembangunan drainase telah dianggarkan untuk beberapa lokasi di kota Ambon, salah satunya akan didorong untuk RT.004/RW.07 Kelurahan Kudamati. Termasuk bagi warga Keramat Jaya, RT.002/RW.08 kelurahan Benteng yang ditemui pada reses pertama Selasa (22/9) kemarin.
Toisuta mengaku, seluruh aspirasi yang disampaikan tidak dapat diakomodir dalam tahun anggaran yang sama. Tetapi akan diakomodir secara bertahap. Dan untuk bantuan usaha bagi ibu-ibu Kelurahan Kudamati, akan didorong dalam waktu dekat. Sehingga bantuan usaha tersebut nantinya dapat dikelola untuk kebutuhan hidup dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
“Dalam kondisi pandemi ini kan seluruh anggaran pada masing-masing dinas itu telah direfocusing. Termasuk anggaran aspirasi di DPRD. Tapi kita akan tetap mencatat seluruh aspirasi yang disampaikan. Dan akan kita dorong secara bertahap di setiap tahun anggaran. Dan untuk tenun ini saya siap dukung untuk berdayakan ibu-ibu. Termasuk untuk usaha pertanian sayuran hidropolik,” pungkas Toisuta.
Ketua PDK Kosgoro 1957 Maluku ini berharap, masyarakat Kelurahan Kudamati selalu mendukung program Pemerintah Kota Ambon dengan mentaati protokol kesehatan, guna memutus mata rantai Covid-19 di kota bertajuk Manise ini.
Usai kegiatan reses, Toisuta kemudian membagikan sembako kepada warga sekitar dan meninjau pembuatan kain tenun khas MBD yang telah dibuat warga sekitar. (CL-03)
Modal usaha merupakan salah satu hal yang menjadi kendala yang dialami oleh pengrajin tenun khas Maluku Barat Daya (MBD), saat menghadiri kegiatan reses masa persidangan I tahun sidang II 2020-2021 yang diselenggarakan Elly Tosiuta di RT.004/RW.07, Kelurahan Kudamati, Rabu (23/9/2020).
Menurut mereka, bantuan Pemerintah Kota Ambon lewat dinas terkait kurang merata. Bahkan ada beberapa warga yang diketahui sebagai pelaku usaha kecil, namun tidak diakomodir dalam bantuan-bantuan usaha lainnya.
Tak hanya itu, beberapa aspirasi juga disampaikan warga setempat kepada Aleg dua periode dapil 3 Nusaniwe itu. Diantaranya, meminta pembangunan drainse, lampu jalan, beberapa fasilitas rumah ibadah, hingga beberapa program pemberdayaan perempuan salah satunya usaha pertanian sayuran hidroponik bagi warga sekitar.
Ibu Oca, salah satu pengrajin Tenun asal MBD ini mengaku, Ia bersama beberapa ibu lainnya memiliki mesin tenun untuk memproduksi kain tenun khas MBD untuk diekspor ke luar Maluku. Namun akibat terkendala modal usaha di masa pandemi Covid-19, usaha tenun mereka dihentikan sementara.
“Memang kita disini punya mesin tenun, namun kita terkendala modal usaha. Makanya dalam reses ini kita sampaikan. Berharap ada dukungan dari pemerintah dan Ibu Elly sendiri selaku Ketua DPRD Kota Ambon,” pinta Ibu Oca, yang juga pensiunan guru ini.
Senada disampaikan Ateng, salah satu warga RT.004/RW.07. Dia meminta dorongan DPRD lewat Elly Toisuta sebagai wakil rakyat dari kecamatan Nusaniwe, untuk dilakukan pembangunan drainase dan talud penahan tanah.
Ateng juga mengingatkan Ketua RT dan Lurah Kudamati, untuk segera berkoordinasi dengan pihak PLN, Telkom dan PDAM untuk melihat kondisi pepohonan yang semakin rindam untuk segera ditebang. Karena ditakutkan, ketika pohon tersebut roboh dapat merusak pipa penyaluran air bersih milik PDAM dan sejumlah kabel listrik yang ada.
“Terlepas dari beberapa aspirasi yang disampaikan ibu-ibu tadi (kemarin), memang kebutuhan warga disini juga soal drainase. Namun kalau bisa jangan hanya drainase saja, tetapi juga dilengkapi dengan talud penahan tanah. Selain itu, RT dan Lurah harus segera menghubungi PLN, Telkom dan PDAM sehingga pohon-pohon yang ada ini segera ditebang. Jangan sampai ketika dia roboh, justru merusak fasilitas pipa air dan lainnya,” pinta dia.
Ia berharap, seluruh aspirasi yang disampaikan dalam reses tersebut dapat dikawal ketat oleh Elly Tosiuta. Sehingga dapat ditindaklanjuti sebagai ke Pemerintah Kota Ambon. “Semoga seluruh aspirasi yang disampaikan ini dapat diperjuangkan oleh Ibu Elly selaku Ketua DPRD,” harapnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Elly Toisuta mengaku siap untuk memperjuangkan seluruh aspirasi ke Pemerintah Kota. Bahkan menurut dia, untuk permintaan drainase, dalam tahun ini akan segera dilakukan. Karena untuk pembangunan drainase telah dianggarkan untuk beberapa lokasi di kota Ambon, salah satunya akan didorong untuk RT.004/RW.07 Kelurahan Kudamati. Termasuk bagi warga Keramat Jaya, RT.002/RW.08 kelurahan Benteng yang ditemui pada reses pertama Selasa (22/9) kemarin.
Toisuta mengaku, seluruh aspirasi yang disampaikan tidak dapat diakomodir dalam tahun anggaran yang sama. Tetapi akan diakomodir secara bertahap. Dan untuk bantuan usaha bagi ibu-ibu Kelurahan Kudamati, akan didorong dalam waktu dekat. Sehingga bantuan usaha tersebut nantinya dapat dikelola untuk kebutuhan hidup dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
“Dalam kondisi pandemi ini kan seluruh anggaran pada masing-masing dinas itu telah direfocusing. Termasuk anggaran aspirasi di DPRD. Tapi kita akan tetap mencatat seluruh aspirasi yang disampaikan. Dan akan kita dorong secara bertahap di setiap tahun anggaran. Dan untuk tenun ini saya siap dukung untuk berdayakan ibu-ibu. Termasuk untuk usaha pertanian sayuran hidropolik,” pungkas Toisuta.
Ketua PDK Kosgoro 1957 Maluku ini berharap, masyarakat Kelurahan Kudamati selalu mendukung program Pemerintah Kota Ambon dengan mentaati protokol kesehatan, guna memutus mata rantai Covid-19 di kota bertajuk Manise ini.
Usai kegiatan reses, Toisuta kemudian membagikan sembako kepada warga sekitar dan meninjau pembuatan kain tenun khas MBD yang telah dibuat warga sekitar. (CL-03)
Tidak ada komentar