Webinar RMI Maluku, Dubes RI Sebut Empat Sektor Ini Akan Berubah Pasca New Normal
Ambon,Cahayalensa.com
– Duta Besar Republik Indonesia untuk China & Mongolia Bapak Djauhari
Oratmangun menyebutkan ada empat sektor yang akan berubah pasca new normal yaitu Sektor Kesehatan, Lingkungan Hidup, Emphatic Society, dan Proses Digitalisasi.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Webinar Rumah
Milenial Indonesia (RMI) - Wilayah Maluku dengan Topik : "Adaptasi
Kebiasaan Baru? Mari Baku Tongka Bangun Maluku" yang digelar pada Rabu, 22
Juli 2020 Pukul : 16.00 WIT - selesai.
Oratmangun menjelaskan, empat sektor tersebut akan menjadi
kebiasaan baru bagi masyarakat disaat new
normal karena masyarakat akan lebih cenderung meningkatkan perhatiannya terhadapa kesehatan sehingga menyebabkan industri
yang berkaitan dengan healthy life style
akan lebih menonjol.
Kemudian Perhatian
terhadap kelestarian lingkungan hidup, hal ini juga akan meningkat sehingga
industri-industri yang terkait dengan lingkungan hidup itu akan menonjol, salah
satunya industri kelautan yang dijalankan secara maritim.
Berikutnya yaitu Emphatic Society, dimana masyarakat lebih saling memperhatikan, dimana orang-orang
yang posisi bisa membantu akan membantu orang-orang yang berada dalam posisi
membutuhkan bantuan.
Kemudian semua hal akan
menjadi digital, semua yang serba online itu kenaikannya sangat signifikan diera sekarang, berarti diera baru
itu juga akan menonjol.
Selain empat sektor yang dijadikan sebagai kebiasaan oleh
masyarakat itu, Oratmangun juga menyampaikan ada empat hal penting yang akan
dihadapi oleh warga Indonesia termasuk Maluku pada saat new normal nanti, yaitu sektor perdagangan dan eksport, sektor
investasi, tourisem ekonomi, dan digital ekonomi.
Kemudian bagaimana dengan Maluku sendiri dalam menghadapi era new normal nanti ?
Oratmangun yang juga merupakan salah satu putra terbaik Maluku ini mengatakan, Provinsi Maluku mempunyai banyak potensi
yang bisa dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang nanti muncul
pasca new normal. Diapun sangat yakin bahwa Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang ada di Maluku sudah menyiapkan
berbagai macam rencana jitu untuk menghadapi persoalan-persoalan tersebut.
“Tentunya Pak Gubernur dan para pimpinan di Maluku sudah
punya proyeksi kedepan. Karena untuk menghasilkan satu kebijakan untuk
membangun Maluku pasti pemerintah sudah punya perencanaan.”tandasnya
Lanjut Dia, untuk membangun Maluku itu merupakan tugas bersama,
sehingga pertama yang harus dilakukan adalah mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah
khususnya dalam proses implementasi kebijakan dan apabila kita bisa
berkontribusi secara langsung didalamnya maka itu akan lebih baik.
Menurutnya, Maluku mempunyai potensi yang baik melalui industri
kelautan dan kemaritiman. Hal tersebut karena 92% wilayah Maluku itu Laut dan
7% itu darat. Sehingga pemerintah provinsi juga pasti sudah focus kesana.
“Dalam webinar dengan Bank Indonesia (BI) dan seluruh
perwakilan BI diberbagai daerah, saya diinformasikan dari BI Maluku bahwa ekspor
udang dan ikan dari Maluku itu meningkat sangat signifikan ke Cina pada saat covid
sekarang” tutur Oratmangun
Oratmangun katakan, kedepan orang akan tertarik dengan industri
wisata yang dekat dengan lingkungan sehingga wilayah Maluku dengan berbagai
pulau dan tempat wisata yang menarik harus segera dijaga, dirawat dan
dimanfaatkan secara baik.
“Ekotourisem itu
yang sedang saya promosikan di Cina dan itu sudah mulai banyak yang berminat.” Tandasnya
“Kan katorang sudah working
from home (bekerja dari rumah), jadi kita konversikan itu menjadi working from touristic area (bekerja
dari daerah wisata), jadi bekerja
dari daerah-daerah touris.” kata Oratmangun
Karena industri-insdustri yang terkait dengan internet of things ataupun digital
ekonomi itu sudah mengisinkan pegawai untuk bekerja dari rumah melalui berbagai
aplikasi dan media sosial seperti facebook,
google, dan lain-lain. Jadi working
from home itu juga bisa bekerja dari touristic
area.
“Jadi working from Indonesia,
working from Ambon, working from Tanimbar, working from Kei, working from
Masohi, working from Ora Beach, working from Natsepa, why not?” tandas Dia
“Tetapi harus diperhatikan bahwa infrastruktur IT-nya itu
harus benar, Wifi yang hige speed
kalau tidak orang tidak akan datang.” Ungkapnya lagi
Oratmangun juga mengusulkan agar Bidang
Entertainment juga harus di tonjolkan
di Maluku. Karena Entertainment yang digital akan semakain menonjol, jadi
bagimana berkreasi dibidang Entertainment
itu sekarang menjadi penting.
“Misalnya Kota Musik di Ambon dan sektor-sektor lainnya bisa
dijadikan sebagai bahan untuk Entertainment,
misalnya produser-produser film yang baru membuat film dengan lokasi di Maluku
lalu ditayangkan di netflix dan
lain-lain menggunakan digital platform
itu akan luar biasa dan Maluku terkenal dengan talenta-talenta seperti ini.” Ungkap Dia sembari memberi semangat
kepada anak muda Maluku
Oratmangun juga katakan, bidang Entertainment jangan dianggap remeh karena kontribusi Entertainment terhadap GDP Amerika itu
di posisi keempat, begitu juga diindustri lainnya karena orang butuh hiburan.
“Jadi kerja keras dari touristic
area dan didukung oleh Entertainment
dari anak-anak muda Maluku maka sektor ini akan menjadi luar biasa.” Tandasnya
Nah, tinggal bagaimana kemudian ada kerjasama dari kalangan anak
muda asal Maluku diberbagai belahan dunia untuk membantu hal itu agar bisa
tercapai. Karena jarak bukan hambatan lagi sekarang untuk melakukan kerja-kerja
seperti ini.
Lanjut Oratmangun, sama-sama “baku tongka bangun Maluku” karena
saya percaya apabila sinergi antara stakeholders
semua anak muda Maluku, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota maupun Kabupaten apabila
ada sinergitas maka Maluku akan menjadi Provinsi yang maju dalam situasi
sekarang, apalagi kalau bisa tercipta Ambon sebagai Kota Music tetapi Ambon
juga sebagai have smart activities dengan
fasilitas - fasilitas infrastruktur IT yang memadai dan untuk itu tidak mahal dan bisa digunakan
untuk promosi ekonomi yang luar biasa. (CL-02)
Tidak ada komentar