Fraksi Perindo Desak Disperindag Lakukan OP
AMBON, Cahayalensa.com- Stok bahan pokok di Kota Ambon, dipastikan akan tersedia hingga beberapa bulan kedepan. Namun jelang bulan suci Ramadhan, harga bahan pokok justru bervariasi dan mengalami kenaikan. Fraksi Perindo DPRD Kota Ambon mendesak Disperindag Kota Ambon, segera melakukan operasi pasar (OP).
Ketua Fraksi Persatuan Indonesia (Perindo) DPRD Kota Ambon, Rawidin La Ode Ido mengatakan, ketersediaan bahan pokok yang dipastikan bertahan hingga beberapa bulan kedepan, harus diperkuat dengan pengawasan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Sehingga tidak ada kenaikan harga sepihak di tengah merebaknya Covid-19 di kota Ambon. Yakni dimaksimalkan dengan operasi pasar terhadap para pedagang hingga para distributor.
“Fraksi Perindo mendesak agar Disperindag segera lakukan operasi pasar sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Karena saat ini banyak kenaikan harga bahan pokok. Meski stok bahan pokok tersedia hingga beberapa bulan kedepan, tapi harus diperkuat dengan pengawasan agar tidak ada oknum pedagang atau distributor yang bermain harga,” tandas Rawidin, ketika dihubungi koran ini, Senin (20/4).
Anggota Komisi II ini menilai, di tengah penyebaran Covid-19, jangan lagi masyarakat dipersulit dengan kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadhan. Maka itu, pentingnya pengawasan yang maksimal dari Disperindag agar seluruh harga dapat terkontrol dengan baik.
Menurutnya, Komisi II sebelumnya telah meminta Disperindag selaku mitra, untuk selalu melakukan operasi pasar terhadap para pedagang agar tidak ada kenaikan bahan pokok saat kondisi seperti ini. Namun faktanya, banyak laporan dan keluhan masyarakat terkait kenaikan harga bahan pokok, terkhusus jelang Ramadhan.
Bahkan ditakutkan, sambung dia, harga bahan pokok mengalami kenaikan saat memasuki Idul Fitri 1441 Hijriah.
“Harus ada upaya dari Disperindag untuk mengontrol dan menekan kenaikan harga bahan pokok. Karena dengan situasi seperti ini, semua masyarakat terkena dampak Corona. Jangan lagi masyarakat dipersulit dengan kenaikan harga barang dan sebagainya. Kalau bisa terjaga, lebaran Idul Fitri juga tidak ada kenaikan,” cetusnya.
Ia menambahkan, hal ini juga akan disampaikan kepada anggota Komisi II lainnya untuk dirapatkan secara internal. Sehinggga ada rekomendasi komisi yang dikeluarkan kepada Disperindag, guna melakukan operasi pasar jelang Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri nanti.
“Kita akan sampaikan dalam rapat internal. Apalagi dalam minggu ini kan sudah masuk Ramadhan. Kita harap, ada rekomendasi yang nantinya disampaikan kepada Disperindag untuk maksimal melakukan operasi pasar. Karena sebagai wakil rakyat, kita ingin masyarakat tidak dipersulit soal harga bahan pokok,” tutup Rawidin.
Tempat terpisah, Kepala Disperindag Kota Ambon, Pieter Leuwol mengaku, pihaknya telah melakukan operasi pasar sejak beberapa waktu lalu. Yakni mengawasi harga barang di pasaran agar tidak mengalami kenaikan sepihak.
Namun belakangan ini, kata dia, operasi pasar belum dilakukan secara maksimal lantaran wabah Covid-19. Yakni mengikuti anjuran Pemerintah untuk menerapkan physical distancing.
“Operasi pasar sudah kita lakukan sejak beberapa waktu lalu. Mungkin belakangan ini tim dilapangan kurang maksimal karena kita juga harus mencegah penyebaran Covid-19 dengan jaga jarak. Tapi nanti akan kita maksimalkan operasi pasar. Dan sudah kita ingatkan pedagang dan distributor untuk tidak main,” pungkas Pieter. (CL-03)
Ketua Fraksi Persatuan Indonesia (Perindo) DPRD Kota Ambon, Rawidin La Ode Ido mengatakan, ketersediaan bahan pokok yang dipastikan bertahan hingga beberapa bulan kedepan, harus diperkuat dengan pengawasan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Sehingga tidak ada kenaikan harga sepihak di tengah merebaknya Covid-19 di kota Ambon. Yakni dimaksimalkan dengan operasi pasar terhadap para pedagang hingga para distributor.
“Fraksi Perindo mendesak agar Disperindag segera lakukan operasi pasar sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Karena saat ini banyak kenaikan harga bahan pokok. Meski stok bahan pokok tersedia hingga beberapa bulan kedepan, tapi harus diperkuat dengan pengawasan agar tidak ada oknum pedagang atau distributor yang bermain harga,” tandas Rawidin, ketika dihubungi koran ini, Senin (20/4).
Anggota Komisi II ini menilai, di tengah penyebaran Covid-19, jangan lagi masyarakat dipersulit dengan kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadhan. Maka itu, pentingnya pengawasan yang maksimal dari Disperindag agar seluruh harga dapat terkontrol dengan baik.
Menurutnya, Komisi II sebelumnya telah meminta Disperindag selaku mitra, untuk selalu melakukan operasi pasar terhadap para pedagang agar tidak ada kenaikan bahan pokok saat kondisi seperti ini. Namun faktanya, banyak laporan dan keluhan masyarakat terkait kenaikan harga bahan pokok, terkhusus jelang Ramadhan.
Bahkan ditakutkan, sambung dia, harga bahan pokok mengalami kenaikan saat memasuki Idul Fitri 1441 Hijriah.
“Harus ada upaya dari Disperindag untuk mengontrol dan menekan kenaikan harga bahan pokok. Karena dengan situasi seperti ini, semua masyarakat terkena dampak Corona. Jangan lagi masyarakat dipersulit dengan kenaikan harga barang dan sebagainya. Kalau bisa terjaga, lebaran Idul Fitri juga tidak ada kenaikan,” cetusnya.
Ia menambahkan, hal ini juga akan disampaikan kepada anggota Komisi II lainnya untuk dirapatkan secara internal. Sehinggga ada rekomendasi komisi yang dikeluarkan kepada Disperindag, guna melakukan operasi pasar jelang Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri nanti.
“Kita akan sampaikan dalam rapat internal. Apalagi dalam minggu ini kan sudah masuk Ramadhan. Kita harap, ada rekomendasi yang nantinya disampaikan kepada Disperindag untuk maksimal melakukan operasi pasar. Karena sebagai wakil rakyat, kita ingin masyarakat tidak dipersulit soal harga bahan pokok,” tutup Rawidin.
Tempat terpisah, Kepala Disperindag Kota Ambon, Pieter Leuwol mengaku, pihaknya telah melakukan operasi pasar sejak beberapa waktu lalu. Yakni mengawasi harga barang di pasaran agar tidak mengalami kenaikan sepihak.
Namun belakangan ini, kata dia, operasi pasar belum dilakukan secara maksimal lantaran wabah Covid-19. Yakni mengikuti anjuran Pemerintah untuk menerapkan physical distancing.
“Operasi pasar sudah kita lakukan sejak beberapa waktu lalu. Mungkin belakangan ini tim dilapangan kurang maksimal karena kita juga harus mencegah penyebaran Covid-19 dengan jaga jarak. Tapi nanti akan kita maksimalkan operasi pasar. Dan sudah kita ingatkan pedagang dan distributor untuk tidak main,” pungkas Pieter. (CL-03)
Tidak ada komentar