Rakerda Banggakencana Wujudkan Sinergitas dan Sinkronisasi
Masohi, cahayalensa.com
: Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan
Keluarga Berencana (Banggakencana) merupakan salah satu langkah dalam rangka
mewujudkan sinergitas dan sinkronisasi arah kebijakan Pembangunan Bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana antara Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Maluku Tengah bersama mitranya di daerah itu.
Rakerda Program Banggakencana yang dilaksanakan oleh Dinas
PPKB Malteng dibuka dengan resmi oleh Assisten 1 Setda Maluku Tengah, Drs. W.
Istia, MAP, yang ditandai dengan pemukulan Tifa.
Dengan adanya RAKERDA, dapat memperkuat hubungan kerja
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Maluku
Tengah dalam mempercepat arah kebijakan dan kegiatan prioritas Program
Nasional, khususnya Program Banggakencana.
Demikian sambutan tertulis Kaper BKKBN Prov. Maluku Dra.
Renta Rego yang dibacakan oleh Plt. Kabid Pengendalian Penduduk (Dalduk)
Mincie. H. Ubro, S.Hut. M.Si pada acara Rakerda Dinas Pemberdayaan Penduduk dan
KB (PPKB) Kabupaten Maluku Tengah di Masohi, Sabtu (7/3/2020).
Menurut Renta, Rakerda ini merupakan salah satu wujud
keseriusan Pemerintah Daerah dalam mendukung visi, misi dan janji Presiden RI,
yang selaras dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Maluku Tahun 2019-2024
tentang Mewujudkan Sumber daya manusia yang professional, kreatif, mandiri dan
berprestasi.
Tema Rakerda tahun 2020 adalah Banggakencana dalam Era
Milenial untuk Maluku Tengah Maju, Sejahtera dan Berkeadilan, yang bertujuan
untuk menyegarkan komitmen dan peran serta, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Daerah, maupun seluruh mitra kerja Dinas PPKB, dalam
peningkatan akses dan kualitas Program Banggakencana bagi masyarakat.
Dimensi kependudukan dalam pembangunan nasional dapat
dilihat dalam dua sisi, yaitu Bagaimana mengintegrasikan aspek kependudukan
dalam perencanaan pembangunan nasional; dan Pembangunan kependudukan.
Bagaimana kita mengintegrasikan pembangunan berwawasan
kependudukan dalam perencanaan pembangunan dengan memperhatikan dinamika
kependudukan yang ada serta bagaimana membangun pembangunan itu sendiri agar
dapat menjadi pelaku-pelaku yang handal, dalam hal ini bagaimana mengendalikan
pertumbuhan penduduk, mengarahkan mobilitas penduduk, serta yang paling penting
adalah meningkatkan kualitas penduduk yang didukung dengan sistim informasi
kependudukan yang canggih.
Dikatakan, sesuai mandat yang diberikan oleh negara kepada
BKKBN melalui Undang Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, dan pada Undang-Undang nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah, maka BKKBN bertanggung jawab untuk meningkatkan
kualitas keluarga Indonesia.
Pembangunan keluarga dilakukan melalui pendekatan siklus
hidup dan penerapan 8 fungsi keluarga. Sejak 1.000 hari pertama kehidupan,
remaja, berkeluarga, hingga lansia, BKKBN telah memiliki program di setiap
tahapan kehidupan tersebut
Keluarga yang sejahtera tidak hanya berkaitan dengan
pengendalian kelahiran anak saja, akan tetapi berkaitan dengan peningkatan
kualitas keluarga melalui pendidikan, kesehatan, dan ekonomi keluarga.
Kepada mitra kerja dan berbagai pihak yang selama ini telah
mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Program Banggakencana seperti peran
Dinas Instansi terkait, TNI, Polri, IBI, PKK, ,LSOM, Renta Rego menyampaikan
terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya, serta berharap agar kemitraan
dan berbagai sinergi koordinasi lintas sektor yang telah dibina selama ini
dapat diteruskan dan ditingkatkan.
Dalam hal mengatur/pengendalian kelahiran hendaknya
difokuskan kepada upaya peningkatan kualitas pelayanan KB dan perluasan
jangkauan dengan mendorong Pasangan Usia Subur (PUS) memakai Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP) dan memberikan prioritas kepada penggarapan KB di daerah
kepulauan, galcitas dan kumuh miskin serta daerah-daerah stunting serta
meningkatkan penguatan lini lapangan agar program proiritas nasional dapat
berjalan secara berkesinambungan.
“Saya minta kepada dinas PPKB Kabupaten Maluku Tengah selaku
pelaku program dan pengendalian di lini lapangan, agar tetap melakukan
koordinasi dan kemitraan dengan pemerintah Daerah, sehingga pengelolaan program
Banggakencana tetap menjadi prioritas di daerah dan mendapat pembinaan yang
berkesinambungan oleh pemerintah daerah,” pintanya.
Kampung KB merupakan lokus dari upaya untuk membangun
Keluarga yang Sejahtera sehingga Kampung KB perlu mendapat perhatian bersama
dari seluruh komponen. Untuk itu Dinas PPKB setempat terus meningkatkan
koordinasi dengan dinas/instansi terkait untuk melaksanakan intervensi program
baik pembangunan fisik maupun peningkatan kualitas keluarga, terus meningkatkan
akses dan kualitas Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi, agar terwujud
keluarga-keluarga yang sejahtera dan berkualitas.
Keberhasilan program Banggakencana akan memberikan manfaat
bagi generasi masa depan dan negara dalam mengelola kehidupan yang lebih
sejahtera. (cl/**)
Tidak ada komentar