Kemegahan dan Kemeriahan Terpadu Dalam “Open Ceremonny” Pesparani Katolik Nasional I
Open Ceremony Pesparani Nasional Katolik I di Lapangan Merdeka Ambon |
Dalam tema Membangun Persudaraan Sejati dari Maluku Untuk Indonesia" serta sub tema "Dengan Pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional I Kita Padukan Tekat Dalam Upaya Meningkatkan Persatuan Dan Kebhinekaan Demi Kemajuan Bangsa Dan Kemulian Tuhan", para peserta yang bukan saja umat katolik tapi juga hindfu, budha, islam dan protestan larut dalam kegembiraan. Sukacita terpancar dari wajah-wajah yang hadir.
Presiden Jokowi yang diwakili Menteri ESDM, Ignasius Jonan, dalam sambutannya berharap seluruh peserta harus bisa bersaing secara sehat dan menghasilkan penyanyi Gereja, lebih dari itu sebagai bagian untuk selalu memuliakan nama Tuhan.
"Semoga Pesparani dapat meningkatkan pelayanan kita kepadan Tuhan "ujarnya.
Dirinya menghimbau seluruh masyarakat untuk selalu menjaga dan melestarikan kebhinekaan dalam persatuan, kerukunan dan persaudaraan untuk membawa Indonesia sebagai negara yang besar dan dihormati di dunia.
"Tanpa persatuan, kerukunan dan persaudaraan, membangun Indonesia akan tidak mudah. Oleh karena itu kita berharap hal tersebut tetap terjaga di dalam kebhinekaan,"pintanya.
Sementara itu Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Mgr, Suharyo mengatakan Pesparani adalah peristiwa kebangsaan. Namanya bukan kejuaraan Paduan Suara Katolik, melainkan pesta Paduan Suara Gerejani. Karenanya pesparani dapat menjadi peristiwa yang mendorong semua umat untuk semakin mengasihi Tuhan dan semakin mecintai tanah air.
"Semoga kita semua dapat mewujudkan cinta kita kepada Tuhan dan cinta kepada tanah air, dengan tanpa lelah membangun serta merawat persaudaraan yang sejati,"katanya..
Gubernur Maluku, Said Assagaf dalam sambutannya mengatakan sukses menyelenggarakan MTQ Nasional ke-XXIV tahun 2012 dan Pesparawi ke-XI tahun 2015 memantik Pemerintah Provinsi Maluku untuk menyelenggarakan Pesparani.
"Bagi kami ivent ini adalah kampanye dan provokasi perdamaian Indonesia dan dunia, yang terwujud dalam solidaritas umat beragama untuk semua tindakan yang dehumanisasi yang masih terjadi di berbagai belahan dunia.
Dikatakan, dalam sepekan ini pesan damai bagi Indonesia akan digemakan dalam wujud harmoni pujian, paduan melodi dan syair yang indah bagai simphoni para malaikat yang memuji Tuhan. Seluruh kumandang puji itu dilantukan dalam semangat kebangsaan sambil merajut perdamaian dan persaudaraan.
“Kami bangga akan terlaksananya kegiatan yang sangat mulia ini. Paling tidak bisa dijadikan kado indah bagi kami diakhir penghujung masa jabatan kami,"ungkapnya..
Hal senada disampaikan Ketua Panitia Pesparani, Zeth Sahuburua yang mengatakan Pesparani dilaksanakan selain perlombaan juga rangkaian Pesparani mengagendakan seminar nasional dengan tema "Dengan Menyanyi Kami Merawat Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Ambon untuk Indonesia", yang diharapkan memberikan kontribusi yang konstruktif tentang bagaimana merawat dan memperkuat persaudaraan sejati nusantara dari sabang sampai merauke.
Peserta yang hadir dari 34 provinsi ini, akan berlomba memperebutkan piala bergilir dan tetap Presiden. Peserta akan mengikuti 12 mata lomba, dengan sejumlah variasi kategori, yakni paduan suara menyanyikan mazmur, bertutur kitab suci, dan cerdas cermat Rohani, yang diikuti oleh peserta seluruh indonesia sebanyak 4804 orang dari 34 provinsi tersebut, yakni Bangka Belitung dengan membawa 71 peserta mengikuti 8 mata lomba, Bengkulu 36 orang mengikuti 5 mata lomba, DI Yogyakarta 141 orang mengikuti 8 mata lomba, Gorontalo 40 orang mengikuti 4 mata lomba, Jambi 70 orang mengikuti 7 mata lomba, Jawa Barat 209 orang mengikuti 8 mata lomba, Jawa Tengah 158 orang mengikuti 7 mata lomba, Kalimantan Selatan 115 orang mengikuti 8 mata lomba, Kalimantan Tengah 134 orang mengikuti 9 mata lomba, Kalimantan Timur 255 orang mengikuti 11 mata lomba.
Sementara itu, Kalimantan Utara 149 orang mengikuti 9 mata lomba, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau 55 orang mengikuti 8 mata lomba, Lampung 72 orang mengikuti 8 mata lomba, Maluku Utara 163 orang mengikuti 9 mata lomba, Nusa Tenggara Barat 58 orang mengikuti 4 mata lomba, Nusa Tenggara Timur 331 orang mengikuti 12 mata lomba, Papua 300 orang mengikuti 12 mata lomba.
Tak ketinggalan Papua Barat menurunkan 455 orang mengikuti semua mata lomba, Riau 79 orang mengikuti 8 mata lomba, Sulawesi Barat 64 orang mengikuti 7 mata lomba, Sulawesi Selatan 173 orang mengikuti 8 mata lomba, Sulawesi Tengah 48 orang, Sulawesi tenggara 90 orang mengikuti 5 mata lomba, Sulawesi Utara 263 mengikuti 12 mata lomba, Sumatera Barat 131 orang mengikuti 7 mata lomba, Sumatera Selatan 100 orang mengikuti 8 mata lomba, Sumatera Utara 130 orang mengikuti 12 kategori mata lomba.
Tuan rumah Maluku 500 peserta 12 mata lomba, DKI Jakarta 10 mata lomba, Aceh 15 orang, Bali 112 orang, Banten 52 orang, dan Jawa Timur. (CL-01)
Tidak ada komentar