Bappeda Gelar Rapat Jelang Pertemuan IDF
Ambon, cahayalensa.com- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Provinsi Maluku, menggelar rapat persiapan Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Maluku, untuk mengikuti ajang Indonesia Development Forum (IDF) tahun
2018 di Jakarta
“Pertemuan ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan
masukan-masukan dari kabupaten/kota, untuk merampungkan materi yang akan
disampaikan pada puncak acara IDF,” ujar Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Zeth
Sahuburua, usai rapat yang berlangsung di ruang rapat lantai 2 Kantor Gubernur
Maluku, Selasa (3/7/2018).
Menurut Wagub ajang IDF yang digagas oleh Kementerian
PPN/Bappenas RI ini, sebagai upaya pemerintah mengatasi disparitas di berbagai
daerah di nusantara, pada 10 Juli mendatang.
“Pemprov Maluku diberikan kepercayaan untuk menyampaikan
gagasan dalam menggerakan pembangunan infrastruktur dalam peningkatan
konektivitas wilayah di daerah ini,” ungkap Wagub.
Oleh sebab pihaknya melalui Bappeda Maluku, disebut Wagub,
mengumpulkan seluruh Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota
se-Maluku untuk meyampaikan masukan, terkait dengan pembangunan infrastruktur
di masing-masing daerah.
“Kita harus mengumpulkan materi dari seluruh kabupaten/kota
untuk menyampaikan konsep pembangunan infrastruktur di Maluku, dalam
peningkatan konektivitas wilayah. Materinya diperlukan dari semua
kabupaten/kota, agar betul-betul materi yang disampaikan menyeluruh, bukan
hanya satu (1) kabupaten saja, tapi Maluku secara keseluruhan,” paparnya.
Dia katakan, peningkatan konektivitas antar wilayah di
Maluku tidak hanya terfokus pada laut saja tetapi termasuk darat dan udara.
“Kalau Maluku kan terdiri dari laut, tetapi peningkatan konektivitas tidak
semata-mata laut saja. Darat dan udara juga kita bahas yang kita masukan dalam
Trans Maluku secara keseluruhan,” beber Sahuburua.
Lebih lanjut Wagub katakan, IDF merupakan ajang dalam rangka
mengumpulkan semua masukan-masukan untuk mempersiapkan penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). “Hasil yang disampaikan pada
pertemuan IDF, akan menjadi rekomendasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024," ujarnya.
Upaya ini juga, kata Sahuburua sejalan dengan program
Nawacita oleh Pemerintah Pusat. “Bapak Presiden punya program Nawacita adalah membangun
dari daerah pinggiran. Yah, jadi kita juga seperti itu, kita membuka
keterisolasian wilayah dengan cara peningkatan konektivitas antar wilayah
termasuk Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Aru juga termasuk
di dalamnya program Trans Maluku,” jelasnya.
Diakuinya, dari 13 program Strategis Nasional, 3 diantaranya
sudah ditetapkan dengan Keputusan Presiden yakni, Blok Masela, Bendungan Waeapo
termasuk Trans Maluku. “ 3 program
strategis ini yang sudah disetujui,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Maluku, Anthonius
Sihaloho mengatakan, rapat yang dilakukan untuk meminta masukan dalam rangka
penyempurnaan bahan paparan Gubernur.
“Ini merupakan pertemuan internasional yang difasilitasi
oleh Bappenas, yang mana output adalah untuk memberikan masukan pada RPJMN
2019-2024 dan juga memberi masukan untuk RPJMD 2019-2024. Jadi kami, minta
masukan, infrastruktur apa yang dibutuhkan di kabupaten masing-masing dalam
mengurangi kesenjangan wilayah di Maluku,” ungkap Sihaloho.
Selain itu yang dibahas adalah, terkait peningkatan status
jalan kabupaten maupun provinsi menjadi jalan nasional. “Surat dari Kementerian
PU tersebut ditujukan kepada Kepala Bappeda, sehingga saya juga meminta masukan
dari kabupaten/kota, setelah itu barulah kita bahas dengan Dinas PU,” jelasnya.
Soal berapa kilometer jalan provinsi atau jalan
kabupaten/kota yang akan diusulkan untuk peningkatan status menjadi jalan
nasional, kata Sihaloho pihaknya masih meminta masukan. “ Ini belum final.
Nanti kalau sudah final baru kita sampaikan,” paparnya.(CL/**)
Tidak ada komentar