Gubernur Minta HIPMI Ikut Dorong Perekonomian Maluku
Ambon,Cahayalensa.Com - Gubernur Maluku, Said Assagaff meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) turut terlibat dalam mendorong perekonomian di daerah Maluku.
Assagaff dalam sambutannya saat Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BPD HIPMI Provinsi Maluku, di Ambon, Jumat (9/2), menyebutkan, untuk mendorong perekonomian suatu daerah, ada dua hal yang harus menjadi fokus perhatian, yakni investasi dan ekspor. Sehingga dengan hadirnya Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Provinsi Maluku dapat membangun kerjasama antar pengusaha besar yang berada diluar Maluku dengan pengusaha yang ada di Maluku untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
Assagaff juga meminta wadah berhimpunnya para pengusaha muda ini, untuk berkerjasama dengan Pemprov Maluku, guna mendorong peningkatan perekonomian di daerah ini.
"Pelantikan dan Rakerda BPD HIPMI Maluku serta penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk Program Satu Desa Satu Pengusaha yang dilaksanakan HIPMI, merupakan terobosan pertama yang menjadi satu langkah inovasi baru, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Sementara, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Bahlil Lahadalia pada kesempatan yang sama, mengingatkan tugas penting dari HIPMI adalah merubah pola pikir anak muda untuk menjadi pengusaha.
"Mengapa begitu? Karena sejak dulu menjadi pengusaha bagi pemuda kita, adalah pilihan terakhir. Mereka umumnya menjadikan Pegawan Negeri Sipil (PNS) sebagai prioritas utama memilih pekerjaan," tutur Bahlil.
Solusinya, menurut Bahli, langkah pertama yang dilakukan ialah harus bisa mengubah mindset anak muda untuk menjadi pengusaha. Melalui HIPMI, dia optimis bisa melahirkan gagasan-gagasan lewat sikap enterprenuership dan leadership.
Dia lantas mengungkapkan, banyak pejabat negara serta konglomerat di tanah air yang merupakan kader HIPMI. Itu artinya HIPMI juga memiliki kontribusi bagi bangsa dan negara ini.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), Bahlil menyebutkan, perkembangan jumlah pengusaha di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu. Awalnya hanya sekitar satu persen sekarang perlahan-lahan terus meningkat menjadi 3,1 persen.
"Semua pejabat negara sampai daerah pastinya membutuhkan pengusaha. Karena tidak ada penguasa yang tidak membutuhkan pengusaha. Begitu pun sebaliknya. Makanya perlu disamakan visi bersama dengan pemerintah daerah. Itu perlu, guna bersama-sama membangun daerah ke arah yang lebih baik," tandasnya. (CL/*)
Tidak ada komentar