Breaking News

Pemuda dan Tanggungjawab Kebangsaan



Oleh :  
Ernie. J. Mirpey, SE
(Aktivis Perempuan, Alumni STIEM Rutu Nusa Ambon)

Mengawali tulisan ini, saya mengutip kalimat yang disampaikan oleh Bung Karno “Beri aku 1000 orang tua niscya akan kucabut semeru dan akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku goncangkan dunia”. Hal ini berarti bahwa sedemikian berharganya kedudukan dan peranan pemuda bagi bangsa ini. Sebagai aset bangsa yang sangat berharga, pemuda tidak bisa dipisahkan dari pertumbuhan dan kemajuan bangsa karena pemuda merupakan agents of change,  moral force dan  social control yang memiliki semangat dan kreatifitas yang luar biasa dalam segala aspek pembangunan nasional.

Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan Tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa Tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada Tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa.

Membuang sejarah bagaikan membuang hasil-hasil penelitian berharga yang telah diteliti dimasa lalu dan mencoba meneliti dari awal tanpa referensi masa lalu. Seorang sejarawan Inggris mengatakan bahwa orang yang modern adalah orang belajar sejarah, orang yang berpikir modern adalah orang yang berpikir sejarah dan orang mampu menciptakan modernisasi adalah orang yang belajar sejarah. Untuk itu, dalam memaknai sejarah, pemuda sebagai harapan masa depan bangsa harus tetap  mengedapankan semangat perjuangan yang telah tercipta sejak awalnya.

Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujukan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan suatu bangsa. Pemudalah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide ataupun  gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh pemuda bangsa ini. Ungkapan ini memiliki semangat konstruktif bagi pembangunan dan perubahan. Pemuda tidak selalu identik dengan kekerasan dan anarkisme tetapi daya pikir revolusionernya yang menjadi kekuatan utama. Sebab, dalam mengubah tatanan lama budaya bangsa dibutuhkan pola pikir terbaru, muda dan segar. Oleh sebab itu, setiap pemuda sangat diandalkan oleh bangsa dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan bangsa.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar pemuda dengan identitas baru saat ini atau lebih dikenal dengan pemuda zaman now tengah disergap arus globalisasi. Di tengah arus tersebut, gerakan pemuda kemudian dianggap sedang mengalami distorsi yang sangat luar biasa. Menurut David C. Korten (1988) terdapat empat mainstream yang mengendalikannya yaitu: 1.) Teknologi pesat melebihi era sebelumnya; 2.)Masyarakat dunia bergerak sangat dinamis; 3.) persaingan semakin menajam dan;  4.) pasar terbuka.

Permasalahan bangsa kian pelik hingga menemukan titik puncak kompleksitasnya. Pengangguran, krisis eksistensi, krisis mental, degradasi moral, radikalisme, antisosial, krisis jati diri, sebagian besar pemuda terjebak dalam kehidupan serba instant, hedonis, terlepas dari idealisme dan militansi adalah bagian kecil dari sejumlah masalah yang sedang menggerogoti pemuda. Fondasi nilai-nilai nasionalisme yang telah terbentuk sejak ikrar pertama dideklarasikan telah terdegradasi.

Pemuda zaman now terwakilkan oleh kegilaan di media sosial masing-masing. Kegilaan ini pada satu titik seringkali tersublimasi ke dalam sebuah anekdot, mencaci maki, menggosip menyebarkan hoax, mengaploud video-video yang sama sekali tak bermanfaat yang penting viral”. Tanggung jawab kebangsaan  pemuda sebagai agents of changemoral force dan  social control tidak lagi dimaknai secara utuh.

Eksistensi pemuda saat ini sedang berada dipersimpangan jalan karena terpaan arus utama globalisasi. Pemuda seharusnya menyadari akan idenitasnya sebagai bagian dari agents of changemoral force dan  social control  terhadap tantangan zaman ini.  Kondisi pemuda saat ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab kebangsaanya sebagai seorang pemuda.

Pertanyaannya, mampukah  pemuda  saat ini menyadari dan menjalankan tanggungjawab kebangsaannya ? tentu saja semua pemuda akan menjawab mampu namun hanya sebagian yang mampu mengimplementasikannya. Lalu apa saja tanggung jawab kebangsaan yang harus dijalankan oleh pemuda?

Menurut saya ada beberapa tanggungjawab kebangsaan yang harus dijalankan oleh pemuda yaitu : (1) Pemuda yang adalah calon pemimpin masa depan bangsa harus mampu menjadi unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa, mampu bersikap progresif dan dinamis, memiliki tanggung jawab dalam membangun bangsa serta  pemuda harus  memberikan kontribusi positif bagi negara. (2) Menjunjung tinggi nilai-nilai karakter bangsa dan menjadi garda teddepan dalam mempertahankan NKRI, Pancasila dan UUD 1945, (3) Pemuda harus memiliki karakter yang kuat dalam membangun bangsa, berinovasi, berjiwa saing, memiliki militansi, memiliki  idealisme, memiliki semangat nasionalisme, memupuk persatuan dan kesatuan bangsa, (4) Pemuda sebagai bagian dari agents of changemoral force dan  social control  hendaknya menjaga sikap, moral dan kepribadiannya, serta terus berjuang mengisi pembangunan nasional sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan amanat UUD 1945 dengan berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.

"Bukankah tidak ada yang lebih suci bagi seorang pemuda daripada membela kepentingan bangsanya? (Pramoedya Ananta Toer)"

Tidak ada komentar