Pers dan Generasi Muda Amalkan Pancasila
CahayaLensa.Com
Ambon- Generasi muda dan pers memiliki tanggungjawab besar untuk terus mengamalkan nilai-nilai pancasila. Hal tersebut disampaikan dalam Diskusi Publik dengan tema "Pers dan Generasi Muda Dalam Menguatkan Nilai-Nilai Pancasila".
Kegiatan diskusi publik dengan narasumber akademisi Fisip Unpatti Dr. Zainal Rengurfuwarin M.Si, perwakilan pers Petrus Oratmangun dan perwakilan OKP Komda PMKRI Maluku Tarsis Sarkol itu berlangsung di aula Kampus UKIM Ambon, Kamis (28/9).
"Upaya penguatan Pancasila ditunjukan melalui kurikulum yang berlaku di sekolah dan lembaga pendidikan. Karena itu sasarannya bagi generasi muda dan kita mendorong agar pers turut berpartisipasi,"ungkapnya.
Dia menilai, peran pers sebagai salah satu pilar demokrasi memiliki posisi strategis untuk mensosialisasikan pancasila.
"Sementara itu dalam sosialisasi tersebut butuh peran serta generasi muda sehingga benar-benar menguatkan pengamalan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya.
Dalam perspektif media, Petrus Oratmangun menjelaskan selama ini pers telah memainkan peran untuk mensosialisasikan pancasila dan pengamalannya.
Pers juga terus menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang. Karena itu, saat ini banyak bermunculan media massa mainstream yang disalahgunakan untuk menyebarkan informasi hoax bahkan sebagai alat propaganda merongrong ideologi pancasila.
"Jadi memang diakui saat ini, muncul media sosial buka lagi seperti ombak tapi bagaikan tsunami. Medsos menyampaikan informasi yang dalam etika jurnalistik tidak dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu, publik juga harus mencermati dan dewasa melihat media massa yang benar memiliki pemberitaan sesuai etika jurnalistik," imbaunya.
Sementara itu, Komda PMKRI Maluku Tarsis Sarkol menuturkan, pers dan generasi muda ibarat 2 sisi mata uang yang tidak terpisahkan.
Pers memainkan peran memberitakan dan generasi muda khususnya OKP/Ormas memiliki tugas mengontrol kebijakan pemerintah.
"Pers dan generasi muda adalah satu kesatuan. Jika pers disalahgunakan tentu akan berdampak negatif. Sebaliknya jika generasi muda tidak diberi penguatan nilai pancasila, tentu menjadi ancaman," tandasnya.
Dia berharap, melalui diskusi tersebut akam terbangun kesadaran agar pers maupun generasi muda dapat memainkan peran secara baik. Turut serta mendukung kebijakan pemerintah terutama dalam program pembangunan yang sementara berjalan.
"Saat ini,pemerintah lagi menggalakan pembangunan termasuk pembangunan di Maluku. Konsentrasi pemerintah akan terganggu apabila kondisi keamanan terutama gerakan ideologi asing. Karena itu pers dan generasi muda harus bersatu menjadikan pancasila sebagai pemersatu," ajaknya. (CL)
Tidak ada komentar