Breaking News

Gotong Royong Tingkatkan Akreditasi Sekolah


CahayaLensa.Com

Taniwel Timur- “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!” Penggalan kalimat tersebut sempat populer dikalangan masyarakat Indonesia pada era 90-an, namun seiring berkembangnya zaman dan aktifitas individu masyarakat yang begitu pesat menyebabkan dengungan gotong royong kini mulai jarang sekali terdengar.

Kalimat gotong royong terdengar singkat, namun maknanya dapat tergambar dengan sangat jelas. Persatuan adalah landasan semangat yang sejak dulu digunakan para pejuang untuk membangun bangsa.

Budaya gotong royong merupakan salah satu perwujudan nyata dari semangat persatuan masyarakat indonesia. Jika kita berbicara masa lalu, mudah sekali kita menemukan budaya gotong royong dalam berbagai bentuk. Mulai dari kerja bakti yang sering dilakukan warga setiap satu minggu sekali hingga budaya gotong royong antar umat beragama.

Budaya gotong royong adalah identitas nasional yang harus pertahankan, agar menjadi semangat bagi kehidupan sehari-hari.

Budaya itu mungkin sudah jarang temui di daerah perkotaan dengan tingkat aktivitas masyarakat yang padat, namun di kalangan masyarakat pedesaan budaya itu masih tetap dijaga dan dipertahankan. Desa Uwen Gabungan terdiri dari lima negeri (Uwen, Tounusa, Solea, Musihuwey, dan Waraloin) Kecamatan Taniwel Timur Kabupaten Seram Bagian Barat, salah satu desa yang masih mempertahankan budaya itu.

Di daerah ini budaya itu masih tetap dipertahankan dalam aktifitas keseharian masyarakat, seperti yang dilakukan Sekolah Dasar (SD) Kristen Uwen Pantai, Kecamatan Taniwel Timur yang sudah berusia puluhan tahun.

Kepala SD Kristen Uwen Pantai, Adriana J. Tehuayo, S.Pdk dalam kesempatannya ketika diwawancarai Cahaya Lensa, Senin (21/08) diruang kerjanya, menjelaskan untuk memperbaiki sekolah menjadi lebih baik membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak.

Dia katakan, dengan melibatkan masyarakat bersama-sama membangun sekolah guna peningkatan akreditasi turut membantunya dalam peningkatan mutu pendidikan di daerah itu, karena disisi lain anggaran sekolah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sekolah yang begitu banyak.

“Untuk sekolah lebih baik itu butuh biaya yang banyak, dana bos yang diperoleh juga tidak cukup, kami dari pihak sekolah membuat surat permohonan kerjasama kepada orang tua murid, Raja-Raja Negeri dan Majelis Jemaat GPM Zebaoth Uwen Gabungan,” katanya.

Tehuayo menyampaikan, peningkatan mutu pendidikan di suatu daerah sangat dibutuhkan kerjasama semua elemen, bukan hanya pemerintah namun juga dibutuhkan kerjasama semua elemen masyarakat.

Ia berharap, budaya itu terus dijaga dan dilestarikan dikalangan masyarakat agar dijadikan ujung tombak dalam pembangunan daerah. (CL-05)

Tidak ada komentar